webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbano
Classificações insuficientes
618 Chs

The Tiger

Almeria, 10.00 PM

Setelah selesai makan malam romantis di pinggir kolam, Massimo mengajak Gina duduk di pinggir pantai berdua tanpa menggunakan alas.

"Mau berenang?"

"No, thanks."

"Kenapa? Takut ada yang melihat? Ini pantai pribadi kita, sayang. Tidak akan ada orang yang bisa datang ke tempat ini."

Gina menggeleng pelan. "Sedang tidak mood."

Massimo tersenyum. "Lalu apa yang harus aku lakukan agar moodmu membaik, sayang?"

"Tidak ada, duduk saja begini."

"Kau yakin?"

"Iya."

Massimo mengalah, dia tidak mau melanjutkan perdebatannya karena tidak mau membuat suasana hati Gina semakin kacau. Setelah sepuluh menit berlalu, perlahan Massimo melingkarkan tangannya ke pinggang Gina dengan posesif.

"Aku masih merasa kalau ini adalah mimpi, kembali memelukmu, duduk berdua ditepi pantai seperti ini adalah hal paling indah setelah mimpi buruk panjangku selama lima tahun terakhir ini," ucap Massimo pelan memecah keheningan yang terjadi diantara mereka berdua.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com