Julian berusaha keras untuk tidak tersenyum ketika Selena menceritakan apa yang sudah Lucas katakan, baik secara langsung ataupun melalui pesan yang baru dia kiriman.
"Apa kau sudah memberikan jawaban kepadanya?" tanya Julian hati-hati.
Selena menggeleng pelan. "Belum, Dad."
"Lalu bagaimana dengan perasaanmu? Apa kau mau menerimanya?"
Selena menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, Dad. Aku bingung, semua ini terlalu cepat."
"Jodoh dan maut adalah dua hal yang tidak bisa manusia prediksikan, sayang," ucap Julian penuh kasih. "Kalau memang Lucas benar-benar serius kepadamu, katakan kepadanya untuk datang menemui Daddy nanti malam."
"Daddy…"
"Kita sudah mengenal Lucas cukup lama, meskipun sebelumnya dia sempat memiliki anak dengan perempuan lain, tapi sepertinya perasaannya kepadamu masih belum berubah. Karena itulah Daddy mau dia datang menemui Daddy, bicara secara gentle pada Daddy," imbuh Julian kembali dengan serius.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com