webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbano
Classificações insuficientes
618 Chs

Im coming

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam 15 menit pesawat yang dinaiki oleh Georgina akhirnya mendarat dengan apik di bandara Barcelona, sebagai penumpang kelas bisnis Georgina benar-benar mendapatkan pelayanan yang sangat eksklusif. Bahkan ketika ia akan turun saja para pramugari langsung menghampirinya dan memberikannya beberapa bantuan saat Georgina terlihat kesulitan merapikan beberapa barang pribadinya yang ia keluarkan dari dalam tas ransel yang saat ini sudah berada di pundaknya.

"Terima kasih sudah memilih maskapai penerbangan kami dan selamat jalan."

Georgina tersenyum mendengar perkataan sang pramugari cantik yang ramah itu, dengan hati-hati Georgina menuruni tangga dan menginjakkan kakinya di tanah kelahiran tempat ayahnya berasal. Ada rasa aneh menjalar dalam dirinya saat ini ketika berada di Spanyol.

"Jaga aku bu,"ucap Georgina lirih ketika berjalan menuju ruang tunggu sambil menarik koper kesayangannya.

Sesampainya di ruang tunggu Georgina mengeluarkan laptopnya lagi, pencariannya akan alamat keluarga Sanders belum ditemukan. Georgina sedikit kesulitan karena banyak sekali nama keluarga Sanders yang muncul di internet, selama hampir dua puluh menit di bandara pun Georgina belum mendapatkan hasil sehingga membuatnya sedikit cemas dan mulai khawatir. Berada di negara orang tanpa teman dan saudara membuatnya harus bergerak cepat, namun karena tak kunjung mendapatkan alamat keluarga ayahnya Georgina akhirnya memutuskan untuk mencari hotel terlebih dahulu. Ia harus memiliki tempat tinggal tetap saat ini sebelum menjalankan misinya, karena itu Georgina mencari situs hotel yang terjangkau. Meskipun Georgina bisa menginap di hotel mewah namun ia tak melakukan itu karena hanya ingin bermalam satu malam saja, sebelum mencari apartemen yang dapat ia sewa.

"Sepertinya hotel ini cukup terjangkau,"ucap Georgina lirih saat melihat layar laptopnya yang menunjukkan sebuah hotel bintang tiga yang cukup nyaman di dekat kota.

Tanpa pikir panjang Georgina lalu memasukkan laptopnya kembali kedalam ransel dan berjalan keluar bandara untuk pergi ke hotel yang sudah ia lihat sebelumnya tadi dengan naik taksi. Meski berada di Spanyol namun Georgina tak kesulitan sama sekali untuk berkomunikasi, pasalnya bahasa Spanyolnya cukup lancar. Kini Georgina tahu kenapa ibunya memaksanya kursus bahasa Spanyol sejak kecil, ternyata ibunya sudah mempersiapkan dirinya untuk bertemu keluarga sang ayah sejak lama.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir dua puluh menit taksi yang membawa Georgina dari bandara akhirnya tiba didepan sebuah hotel yang cukup nyaman di kota Barcelona, hotel bintang tiga yang cukup banyak direkomendasikan oleh para turis di situs hotel. Setelah selesai melakukan pembayaran ongkos taksi Georgina masuk ke hotel itu dan melakukan booking, beruntung ia sudah menukarkan mata euro jadi ia tak kesulitan ketika bertransaksi.

"Silahkan nona di lantai lima,"ucap sang resepsionis hotel ramah ketika menyerahkan kunci kamar kepada Georgina.

"Terima kasih,"jawab Georgina singkat, ia pun meraih kunci kamarnya yang berada dimeja resepsionis dan bergegas menuju lift untuk naik ke lantai lima sesuai dengan nomor yang tertera di kunci yang sedang ia pegang.

Georgina tak mengalami kesulitan sedikitpun ketika mencari kamar yang sudah ia booking untuk bermalam, ketika sudah tiba di kamarnya Georgina lalu melanjutkan pencariannya kembali dengan duduk diatas ranjang yang cukup nyaman. Karena nama keluarga sang ayah sangat banyak yang memakai Georgina harus lebih spesifik lagi, saat sudah hampir putus asa Georgina teringat akan surat ibunya yang ia temukan di perpustakaan. Tanpa pikir panjang Georgina pun meraih file pentingnya dan mengeluarkan surat yang dituliskan oleh mendiang ibunya itu, senyum Georgina mengembang lebar ketika melihat nama wanita yang kini menjadi istri sang ayah itu. Dengan menggunakan media sosial Georgina akhirnya menemukan nama Vanessa Sanders yang fotonya sama persis dengan foto yang saat ibu ia pegang, Georgina pun mencoba melihat-lihat beberapa postingan yang dibuat oleh ibu tirinya itu. Ia berharap menemukan satu saja postingan ibu tirinya itu yang mencantumkan alamat rumah.

"Yess... akhirnya ketemu!!!!"jerit Georgina girang ketika ia melihat salah satu postingan Vanessa Sanders yang menandai akun kedua putrinya Selena dan Rosa saat sedang ada acara makan bersama dikediaman keluarga Sanders, dalam postingan itu Georgina juga melihat foto kakek dan neneknya. Dua orang utama yang menjadi dalang dari semua penderitaan yang ia alami bersama saat ibu selama bertahun-tahun.

"Tunggu aku datang… aku akan membuat perhitungan dengan kalian semua,"desis Georgina penuh dendam dengan mata berkilat menatap foto yang di upload Vanessa Sanders.

Bersambung