"Waaaahhhh... bagus banget tempatnya... Autentik dan terkesan masih tradisional. Masiih pakai prabotan kayu dimana-mana. Hawanya adem juga saat pertama kali masuk ke dalamnya." Gumamku saat pertama kali masuk ke dalam resturant tersebut.
"Sugeng rawuh..." Ucap pelayan reszto dengan sangat ramah dan aku hanya menunduk sambil tersenyum membalas ucapan selamat datang mereka.
"Ndra! Sinii..." Teriak Cehrryl memanggilku saat ia baru saja mendapatkan tempat duduk.
Aku berjalan dengan gontai menghampiri Cherryl menuju ke meja kayu panjang yang sangat besar di bagian tengah-tengah resto. Terlihat betapa tua meja dan kursi yang ada di resto ini, namun masih bagus dan kokoh. Nggak ada satupun kursi yang kami duduki berbunyi "kriet-kriet". Akupun langsung duduk dan melihat ke sekeliling ruangan yang ada di resto tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com