Carelia meletakkan cangkirnya, lalu bertanya, "Memangnya ada apa?"
"Begini ... tadi ada seorang pria yang membeli banyak sekali perhiasan, dia juga sudah membayar, tapi ...."
"Tapi, apa?" tanya Yasawirya dengan nada yang sedikit ketus, "Kau ditipu lagi? Ternyata itu sihir?"
Arunika menggeleng kencang, lalu berdiri menghampiri sang ayah. Dia berdiri di sampingnya dan mengelus pundak Yasawirya. Pasalnya, beberapa minggu lalu, ayahnya itu sempat marah pada Arunika yang tertipu dengan sihir.
"Bukaaan! Dia membayar dengan koin asli, Ayah. Hanya saja ... dia meninggalkan kotak perhiasan itu di atas kotak kayu setelah membayar," jelas Arunika seraya mengingat kejadian yang menimpanya tadi siang.
Carelia langsung mengulum senyum malu saat mendengar penjelasan putri polosnya itu.
Haduh, umur hampir menyentuh angka tujuh belas tahun, tapi masih tidak mengerti dengan trik para pria di luar sana. Dia melirik tajam ke arah Yasawirya. Siapa lagi kalau bukan pria itu yang membodohi Arunika?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com