***
"Hanya prajurit biasa."
Bima tertawa masam sambil menggeleng tak percaya. Mana mungkin seorang prajurit biasa memiliki waktu cuti yang sangat lama?
"Prajurit biasa dengan masa cuti yang lama? Terdengar aneh," sindir Bima dengan kekehan masamnya.
Chandra berdecak kecil menanggapi sindiran pria yang usianya tak berbeda jauh dengannya.
"Jangan samakan dengan Valepawan. Sistem pertahanan dan keamanan Mahaphraya sangat berbeda dengan di sini," tukas Chandra. Dia jadi sedikit sensi dengan sindiran Bima.
"Kau marah hanya dengan itu?"
Pria bermanik cokelat itu menggeleng. "Lalu, kita akan pergi ke mana?" tanya Chandra berusaha mengalihkan pertanyaan yang bisa saja membuka kedok aslinya.
"Desa Athni."
Tanpa disadari Bima,, kakak beradik yang berjalan lebih dahulu itu telah memasang tajam telinga mereka.
Karina dan Juna kini sudah mengetahui sedikit identitas pria yang mereka yakini sebagai Raka.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com