"Apa kalian merasakan sesuatu?" tanyaku.
"Apa?" tanya Safira.
Aku menunjuk ke bawah dan mereka berdua melihat arah yang aku tunjuk.
"Tidak ada apa-apa hanya awan putih yang aku lihat," ucap Safira.
Aku lupa kalau pandanganku berbeda dengan mereka.
"Kalian tahu sejak tadi tanah yang ada di bawah kita adalah tanah gersang tanpa tumbuhan," ucapku.
"Berarti kita hampir sampai," sela Oasis.
"Aku harap."
Aku menepuk Azfar agar dia merendahkan tubuhnya.
Kami melewati banyak bukit setiap bukit memiliki puncak yang berbeda. Jika di lihat ini adalah padang bukit yang hampir sama dengan pulau Axe hanya saja berbeda bentuk.
Kami mengitari bukit itu hingga akhir namun tak ada satu pun pintu yang di kabarkan oleh para penjaga. Ketinggian bukit hampir setara dan tak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
"Bagaimana ini?" tanyaku.
"Sebaiknya kita mendarat dan mulai dari awal," jawab Oasis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com