"Apa kalian yakin meninggalkan para Lizardman di sana?" tanyaku.
"Hmm, kami sudah mendiskusikan ini," jawab Safira.
"Jadi kalian bertemu dengan Vie?" tanyaku.
"Tentu saja, tapi yang membuatku kesal dia sama sekali tidak berubah. aku hanya berharap dia menjadi gendut!" rutuk kesal Safira.
Kami sempat termenung sejenak menikmati pemandangan. Sisanya kita harus mencari buah Bakkum yang informasinya saja tidak kami ketahui dengan jelas.
Dalam perjalanan kami melewati beberapa desa tanpa sihir di dalamnya, aku sengaja mengabaikan mereka dan ingin segera sampai di tempat tujuan.
Malam pun tiba. Saatnya kami beristirahat, aku menghidupkan api unggun dan meninggalkan mereka di sana untuk menjaga barang.
Sedangkan aku pergi ke dekat sungai berharap ada mangsa yang dapat di manfaatkan. Ternyata di dekat lokasi terdapat danau kecil, warnanya cukup keruh hingga membuatku jijik.
Namun, seekor hewan menghampiri danau itu aku segera bersembunyi.
"Hewan apa itu?" tanyaku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com