"Aku adalah makhluk asing!" ucap Iori bergetar saat menunggangi kereta kudanya.
Suara Iori terus terdengar sepanjang perjalanan. Kali ini kami melewati tanah gersang penuh batu, kereta itu terus berjengit sehingga membuat suara Iori bergetar.
Suara itu justru menghibur kami dengan di kala semua terdiam. Dia bernyanyi, berteriak, dan masih banyak lagi kelakuan aneh yang Iori lakukan di atas kereta kudanya.
"Hera," panggil Iori.
Saat wajahku berpaling padanya.
"Iori!" teriakku lantang.
Tubuhnya tergantung dengan pakaiannya yang menopangnya layaknya kantung berisi gandum yang di gantung.
Saat aku menurunkan Iori dengan tatapan kesal aku melihat Lavanya.
"Eh? aku?" tanyanya sembari menunjuk dirinya sendiri.
Black Pearl hanya mengangguk paham tentang keadaan ini. karena kereta barang dan kereta perang tidak dapat di satukan dalam satu konsep tersebut.
Akhirnya Black Pearl memutuskan untuk menghancurkan sudut runcing dari kereta itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com