Pria ini sangat besar, tubuhnya tinggi ototnya kekar dan pakaiannya sepertinya aku pernah melihatnya, tapi ... di mana ya?
"Hentikan semua ini Gafas! Kau masih ke kanak-kanakan seperti dulu!" hardiknya.
Untuk pertama kalinya Gafas tidak membalas ucapan orang lain, dia sangat kesal dan tak terus menahan bibir bawahnya karena marah.
Dia mengangkat Aya ke hadapannya dan berkata, "Lepaskan dia dari sihirmu!"
"Hah? Siapa kau?" tanyanya dengan wajah datar.
Gafas langsung syok mendengar Aya yang menanyakan pria itu, dia mulai meremah kepala Aya dengan perlahan wanita es itu mulai mengernyitkan dahinya.
Sepertinya dia benar-benar menekan Aya dengan kuat hingga dia kesusahan.
"Aya lepaskan sihirmu sekarang!" teriak Gafas.
"Tapi, Gafas—"
"Sudah ikuti saja permintaannya!" balasnya lantang.
Aya pun mengangkat sihirnya dan mengeluarkan jarum es yang ada di leherku. tubuhku mulia merasakan hangatnya darah yang mengalir kembali.
"Hera, apa kau baik-baik saja?" tanya pria itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com