webnovel

Chapter 8 - Zerya dan Eirin

Zerya mengajak Erga, Arthura dan Aina Takumi menuju suatu Gua yang tidak terlalu jauh dari istana Kota Sein.

Terlihat suatu Gua itu dilindungi oleh sihir penghalang berwarna hitam milik Zerya. Tidak ada yang berani mendekati Gua itu tanpa izin darinya.

Gua itu dianggap sebagai tempat sakral dan tidak ada yang boleh memasukinya meski itu adalah Aina Takumi sekalipun.

"Aku akan melepaskan penghalangnya. Arthura, gunakan kekuatan Lidra Pati untuk menerangi Gua!"

Sihir penghalang berhasil dihilangkan dan Arthura bergegas mengeluarkan sihir api milik Lidra Pati.

Kotak sihir kembali muncul di hadapan Arthura, kotak itu bereaksi dengan warna merah menyala.

"Lidra Pati... Teknik sihir Api!"

Kotak sihir Arthura mengeluarkan api yang besar dan memasuki Gua dengan cepat.

Setelah teknik api itu hilang, terlihat ada banyak api yang berjejer dengan rapi di setiap dinding Gua dan menerangi jalan Gua tersebut.

"Wah... Itu sangat keren Tuan Arthura!" Ucap Erga yang terkesan dengan kekuatan Lidra.

"Jadi itu kekuatan Lidra Pati?" Takumi bertanya dengan mata melotot seperti haus akan darah.

Erga ketakutan dengan ekspresi Takumi yang mendadak berubah.

Zerya menghampiri Takumi sambil berkata, "Kita masih membutuhkan Lidra untuk rencana kita. Tenangkan dirimu, Takumi!"

"Huh... Baiklah... Ini sedikit menyakitkan, Tuan Zerya!"

Zerya menyuruh Erga untuk ikut dengannya masuk ke dalam Gua. Sedangkan Takumi ditugaskan untuk menjaga Arthura yang fokus untuk tetap menghidupkan sihir api yang ada di sepanjang jalan di dalam Gua.

Zerya dan Erga berjalan masuk ke dalam Gua. Setelah berada di dalam, Erga begitu terkejut dengan sesuatu yang ada di depannya. Semuanya berisi batu Eltera dengan tulisan aksara sunda.

"Wahhh... Aku pernah melihat batu seperti ini di Bukit Vajava!"

"Apa kau sudah membacanya?"

"Eum... Tidak... Tuan Yuga memberiku cincin arti yang dapat membaca dan mengerti tulisan itu. Aku belum sempat kembali ke tempat batu Eltera karena ada serangan dari Banos. Tuan Yuga langsung mengajakku untuk pergi mencari Kak Eirin!" Ucap Erga sambil menunjukkan tanda yang ada di telapak tangannya.

Zerya menghela nafas lalu berkata, "Aku tahu dirimu dari orang-orang yang ada di Desa Merya melalui gagak milikku. Termasuk pelukanmu pada istriku!"

Erga begitu kaget dan ketakutan setelah mendengar perkataan Zerya.

"Kau sudah berani memeluk istriku, aku akan memberimu hukuman yang berat!"

Erga langsung bersujud pada Zerya sambil berkata, "Aaa... Itu... Maafkan aku Tuan Zerya!"

Zerya tertawa terbahak-bahak setelah melihat Erga yang begitu ketakutan.

"Hahaha... Ayolah, ini hanya candaan!"

"Apa Tuan Zerya tidak marah padaku?"

"Tidak!"

"Syukurlah... Sekali lagi aku minta maaf, Tuan Zerya!" Ucap Erga yang kembali bangun.

Zerya menatap batu Eltera dengan serius.

"Aku akan memberitahukan semua perjalananku bersama Eirin. Simak baik-baik!"

Zerya menjelaskan awal perjalanannya bersama Eirin.

Zerya lahir dan tumbuh besar di Kota Sein. Kedua orang tuanya tiada saat Zerya masih kecil. Dirinya terus bekerja untuk bertahan hidup. Menyembunyikan kekuatannya dan bekerja seperti orang biasa.

Zerya sangat sering pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat mengumpulkan kayu bakar, terlihat ada seorang wanita cantik yang diikat oleh para bandit. Zerya yang melihatnya langsung menghajar para bandit tersebut dengan kekuatannya.

Setelah mengalahkan para bandit, Zerya menghampiri wanita cantik itu dan melepaskan tali yang mengikatnya. Wanita itu bernama Eirin Kokutsa.

Tiba-tiba Eirin memeluk Zerya dan mengajaknya untuk menikah.

Sebenarnya, Eirin sering diculik oleh para bandit dan pasukan karena kecantikannya. Eirin bisa dengan mudah membunuh mereka semua. Setiap hal itu terjadi, dirinya selalu berharap ada seseorang yang peduli padanya.

Eirin tidak pernah merasakan kasih sayang dari siapapun. Eirin dibesarkan oleh seorang pengemis dan tidak pernah tahu siapa orang tuanya. Tapi na'as, pengemis itu meninggal karena penyakit.

Zerya langsung pergi dari tempat itu dan sama sekali tidak peduli dengan perkataan Eirin.

Suatu hari, ada banyak rumor tentang Gua Eltera yang tiba-tiba muncul di suatu tempat yang tidak jauh dari kota Sein.

Zerya berhasil menemukan Gua tersebut dan mencoba untuk memasukinya. Tapi para master sihir tiba di belakang Zerya dan menyerangnya dengan berbagai macam serangan. Zerya tidak dapat menghindarinya dan hanya bisa pasrah.

Tiba-tiba, ada serangan panah cahaya yang menyerang semua master sihir sampai tiada. Zerya juga tidak mendapatkan luka sedikitpun karena ada sihir pelindung cahaya.

Semua itu adalah teknik sihir dari Eirin Kokutsa. Dia ingin selalu bersama Zerya walau harus kehilangan nyawanya.

Zerya pun tidak bisa mengabaikan Eirin yang begitu ingin bersamanya. Akhirnya, Zerya mengajak Eirin untuk pulang dan menikahinya.

Setelah pernikahan itu, Zerya dan Eirin kembali mengunjungi Gua Eltera. Mereka berdua masuk tanpa adanya penghalang. Di dalam Gua, terdapat batu Eltera dan empat cincin arti yang mengapung di atas batu.

Awalnya, Zerya dan Eirin tidak dapat membaca tulisan dari batu Eltera. Setelah menggunakan cincin arti, mereka berdua dapat membaca tulisannya dan Zerya mengambil sisa cincinnya untuk diamankan.

Zerya dan Eirin mencoba untuk membaca dan memahami arti dari batu Eltera tersebut.

Batu Eltera yang pertama.

|᮰| - ᮊᮨᮊᮥᮃᮒᮔ᮪ ᮓᮕᮒ᮪ ᮙᮨᮜᮠᮕ᮪ ᮊᮨᮠᮤᮓᮥᮕᮔ᮪. ᮏᮤᮝ ᮒᮤᮓᮊ᮪ ᮓᮕᮒ᮪ ᮙᮨᮔᮙ᮪ᮕᮥᮀ ᮞᮨᮙᮥᮃᮑ.

Batu Eltera yang kedua.

|᮱| - ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪, ᮏᮤᮝ ᮚᮀ ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪, ᮊᮨᮠᮤᮓᮥᮕᮔ᮪. ᮊᮨᮒᮤᮌ ᮄᮒᮥ ᮃᮓᮜᮂ ᮛᮔ᮪ᮒᮄ ᮚᮀ ᮞᮜᮤᮀ ᮒᮨᮁᮠᮥᮘᮥᮀ. ᮊᮨᮙᮒᮤᮃᮔ᮪ ᮓᮕᮒ᮪ ᮙᮨᮙᮥᮒᮥᮞ᮪ᮊᮔ᮪ ᮛᮔ᮪ᮒᮄ.

Batu Eltera yang ketiga.

|᮲| - ᮒᮤᮓᮊ᮪ ᮃᮓ ᮊᮨᮃᮘᮓᮤᮃᮔ᮪. ᮞᮨᮒᮤᮃᮕ᮪ ᮊᮨᮠᮤᮓᮥᮕᮔ᮪ ᮃᮊᮔ᮪ ᮃᮓ ᮊᮨᮙᮒᮤᮃᮔ᮪. ᮌᮥᮔᮊᮔ᮪ ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪ ᮓᮨᮍᮔ᮪ ᮘᮄᮊ᮪.

Batu Eltera yang keempat.

|᮳| - ᮙᮨᮜᮝᮔ᮪ ᮃᮜᮙ᮪ ᮙᮨᮔ᮪ᮓᮕᮒ᮪ᮊᮔ᮪ ᮊᮨᮘᮤᮍᮥᮍᮔ᮪. ᮊᮨᮙᮒᮤᮃᮔ᮪ ᮃᮓᮜᮂ ᮏᮜᮔ᮪ ᮅᮔ᮪ᮒᮥᮊ᮪ ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪.

Batu Eltera yang kelima.

|᮴| - ᮓᮥᮔᮤᮃ ᮙᮨᮍᮜᮙᮤ ᮊᮨᮠᮔ᮪ᮎᮥᮛᮔ᮪. ᮊᮨᮓᮒᮍᮔ᮪ᮑ ᮙᮨᮙ᮪ᮘᮨᮛᮤ ᮠᮛᮕᮔ᮪ ᮊᮨᮓᮙᮄᮃᮔ᮪. ᮙᮨᮔᮒ ᮅᮜᮀ ᮓᮥᮔᮤᮃ.

Batu Eltera yang keenam.

|᮵| - ᮕᮨᮁᮏᮥᮃᮍᮔ᮪ ᮓᮒᮀ ᮓᮤ ᮞᮥᮃᮒᮥ ᮘᮥᮊᮤᮒ᮪. ᮙᮨᮔ᮪ᮓᮕᮒ᮪ᮊᮔ᮪ ᮊᮨᮘᮤᮍᮥᮍᮔ᮪ ᮓᮔ᮪ ᮕᮨᮔ᮪ᮓᮨᮛᮤᮒᮃᮔ᮪. ᮒᮨᮙ᮪ᮕᮒ᮪ ᮅᮔ᮪ᮒᮥᮊ᮪ ᮕᮥᮜᮀ.

Batu Eltera yang ketujuh.

|᮶| - ᮊᮨᮊᮥᮃᮒᮔ᮪ ᮘᮥᮊᮔ᮪ ᮒᮧᮜᮊ᮪ ᮅᮊᮥᮁ ᮊᮨᮠᮤᮓᮥᮕᮔ᮪. ᮕᮤᮜᮤᮠᮔ᮪ ᮠᮤᮓᮥᮕ᮪ ᮃᮓ ᮓᮤᮒᮍᮔ᮪ᮑ.

Batu Eltera yang kedelapan.

|᮷| - ᮙᮨᮙᮤᮙ᮪ᮕᮤᮔ᮪ ᮅᮔ᮪ᮒᮥᮊ᮪ ᮒᮥᮏᮥᮃᮔ᮪. ᮏᮤᮝ ᮈᮜ᮪ᮒᮨᮛ ᮃᮓᮜᮂ ᮊᮨᮓᮙᮄᮃᮔ᮪ ᮓᮔ᮪ ᮊᮨᮠᮔ᮪ᮎᮥᮛᮔ᮪.

Batu Eltera yang kesembilan.

|᮸| - ᮠᮑ ᮞᮒᮥ ᮏᮤᮝ. ᮙᮨᮀᮠᮔ᮪ᮎᮥᮁᮊᮔ᮪ ᮃᮒᮅ ᮓᮤᮠᮔ᮪ᮎᮥᮁᮊᮔ᮪. ᮙᮨᮜᮔ᮪ᮏᮥᮒ᮪ᮊᮔ᮪ ᮜᮀᮊᮂ ᮓᮔ᮪ ᮄᮙ᮪ᮕᮤᮃᮔ᮪.

Batu Eltera yang terakhir.

|᮹| - ᮙᮨᮔᮨᮔ᮪ᮒᮥᮊᮔ᮪

Semua itu adalah isi tulisan yang ada pada batu Eltera.

Pendapat Zerya dari Batu Eltera yang pertama sampai yang ketiga. Tulisan itu menyampaikan pesan untuk tetap berhati-hati dengan kekuatan yang dimiliki saat hidup, karena setiap kehidupan akan mendapatkan kematian.

Untuk batu Eltera pertama sampai ketiga, Eirin sependapat dengan Zerya.

Zerya berpikir lebih abstrak dari pikiran Eirin untuk arti batu Eltera keempat sampai kesembilan.

Menurut Zerya, akan ada seseorang yang datang dari masa depan atau masa lalu melalui kematian pertamanya. Kedatangannya akan membawa kedamaian di dunia yang ada di masa sekarang. Orang itu akan datang di suatu bukit, dengan syarat ada tempat atau rumah sebagai tanda atau portal dimensi kedatangannya. Tidak peduli kekuatannya seperti apa, orang itu akan memimpin sesuatu untuk langkah dan impiannya sendiri.

Sedangkan menurut Eirin, seseorang yang berada di suatu bukit akan dianugerahi kekuatan untuk memperjuangkan kedamaian. Setelah dianugerahi kekuatan, bukit itu akan dijadikan suatu wilayah yang dipimpin olehnya dan menjadi awal perjuangan untuk kedamaian.

Menurut Zerya dan Eirin, batu Eltera yang terakhir tidak terlalu penting, karena hanya bertuliskan kata menentukan.

Zerya begitu semangat dengan tulisan yang ada pada batu Eltera dan semua itu berawal dari sini.

Zerya ingin membuat Organisasi yang bernama Zoneri. Tujuan organisasi itu untuk memecahkan misteri batu Eltera dengan berbagai macam cara.

Zerya membuat sebuah rencana yang mungkin bisa memakan banyak waktu dan tidak mudah untuk dilakukan.

Di wilayah Yondir terdapat suatu bukit yang tidak dihuni manusia. Zerya berniat untuk mengambil alih bukit itu dengan cara menjadikan kota Yondir berada di bawah kepemimpinannya.

Rencana selanjutnya adalah mengubah bukit itu menjadi suatu wilayah dan memisahkannya dari kota Yondir. Bukit itu akan dijadikan objek kedatangan seseorang yang dapat berjuang untuk kedamaian.

Bila rencana itu sudah bisa tercapai, selanjutnya adalah memperkuat kekuatan organisasi Zoneri melalui invasi dan negosiasi ke beberapa wilayah besar.

Apabila rencana sudah berhasil, semuanya tinggal menunggu kedatangan seseorang di bukit itu.

Eirin bersumpah pada Zerya untuk terus bersamanya dan mengikuti semua keinginannya. Zerya memeluk Eirin dengan penuh kebahagiaan karena bisa memiliki istri yang cantik dan baik.

Erga hanya bisa terdiam dan terkesan setelah mendengar cerita dari Zerya.

"Wah... Tuan Zerya, semua ini sangat luar biasa. Aku kagum kepadamu!"

"Aku merasa berhasil karena sekarang benar-benar ada seseorang yang datang dari masa depan. Dunia ini sangatlah luas!" Ucap Zerya sambil tertawa.

"Syukurlah... Kehadiranku bisa menjadi arti bagi kalian. Oh ya, batu arti yang aku pakai ini berarti..."

"Ya, tersisa dua batu arti. Aku memberikannya pada Yuga dan menyuruhnya untuk memberikan satunya lagi pada orang yang datang dari masa depan atau masa lalu."

Erga begitu senang setelah mengetahui semua fakta tersebut.

"Oh ya, saat tuan Zerya dan Kak Eirin datang ke Gua ini, kenapa Nona Takumi tidak mencoba memasukinya?"

"Walaupun dia seorang pemimpin dari Kota ini, dia selalu berada di Kota Degacy bersama Arthura. Itulah mengapa dia tidak banyak mengetahui tentang Kotanya sendiri."

Setelah banyak pembahasan, Zerya mengajak Erga untuk kembali ke istana kota Sein karena ada sesuatu yang ingin diperlihatkan.