webnovel

The Devil My Husband

Rasakan perbedaan, Maka kau akan menemukan yang tepat.

Lailina_Rahmadini · Fantasia
Classificações insuficientes
2 Chs

02.

SEOUL, 16:25

"Jangan mengira kami om pedo"kata salah satu pemuda itu dan maju kedepan mendekati Hila.

Baru saja pemuda itu maju Hila malah mundur, dia merasa ada hawa mencengkam dari mereka semua.

"Jangan takut kenalkan aku Hoseok panggil saja Jhope dan mereka semua kakak dan juga adikku"kata Jhope sambil mengulurkan tangan.

Hila menautkan tangannya dengan Jhope dengan rasa ragu yang masih ada.

bahkan jika orang lainpun Jika bertemu dengan orang yang belum ia kenal akan melakukan hal yang sama.

"Aku Hila" balas Hila dan melepaskan tautan tangan mereka.

"Aku tau" ucapnya sambil tersenyum.

"Hah?"

"Sudahlah Jhope cepat kita bawa dia sebelum mereka mengambil dia terlebih dahulu"ucap pria dengan wajah pucat.

"Sebentar, oh iya Hila kenalkan dia tadi Yoongi" ucap Jhope sambil menunjuk Yoongi,

mendengar itu Hila hanya bisa tersenyum.

"Aku Jungkook noona" ujar orang yang bersama Jungkook sambil tersenyum.

"Kook kau lebih tua darinya jangan panggil dia noona, oh iya aku Namjoon."

Aku tidak tau apa maksud mereka bahkan mereka mengenalkan diri mereka,

perasaanku tidak enak lama² hawa dalam tubuh mereka terasa menyengat.

Aku ingin segera pergi dari sini,

saat melamunkan itu tiba² sebuah tangan menepuk pundakku yang membuat aku tertarik dari lamunanku.

"Kau tak apa?"kata pria yang belum mengenalkan dirinya.

"Eh?aku tak apa."

"Aku Jimin salam kenal."

'Oh dia jimin, matanya kenapa berwarna keemasan ya?'batin Hila.

Setelah itu ada pria berbahu lebar mendekati Hila dan Jimin.

"Jim tahan!"kata pria itu dan membuat Jimin sadar dari entah apa setelah itu warna matanya kembali seperti semula tetapi wajahnya kini menjadi dingin.

"Aku Seokjin panggil saja aku Jin"

"Dan tadi yang mengejarmu itu namanya Taehyung" lanjutnya lagi.

"Kak aku bisa mengenalkan diriku sendiri"kata Taehyung.

"Diamlah disana aku tak menjamin jika kau mendekatinya" ucapan Jin membuat Hila mengerutkan dahi.

'Apa maksudnya? ah sudahlah aku ingin cepat pergi dari ewrr, Tempat meyeramkan ini'

.

.

Setelah perkenalan itu Hila hendak

berpamitan sebelum itu Namjoon memotong perkataan Hila.

"kalau begitu ak"

"Emm sebelum kau pergi boleh aku lihat leher belakangmu? jangan salah faham aku hanya ingin lihat saja setelah itu kau boleh pergi" pinta Namjoon.

Hila masih ragu dan hanya diam, melihat itu

Yoongi menghela nafas kasar.

"Lihatkan saja kenapa? Apa susahnya? Kau buru²kan?"Tanya Yoongi bertubi tubi .

'Ah benar juga aku pasti telat, tidak ada pilihan lagi dari pada disini terus.'batin Hila.

Hila menghela nafas setelah itu ia berbalik memunggungi mereka, lalu menyingkirkan rambutnya ke bagian kanan.

Setelahnya entah mengapa hening beberapa saat, mereka atau yang sering disebut Bangtan tak percaya bahwa gadis didepan mereka benar² gadis ramalan itu, di belakang leher Hila terdapat tanda berbentuk setengah bulan, yang berarti Hila adalah gadis yang mereka cari.

"Wah,ternyata semudah ini, aku kira kita akan sulit menemukan gadis ini."kata Jin dan jangan lupakan smirk dari mereka ber7 terpampang jelas di depan Hila.

.

.

'Kenapa dengan mereka? kenapa aku merasa tidak enak ya? Hila jangan berpikiran negatif dulu!'

Dengan setengah keberanian Hila bertanya pada mereka.

"A-apa maksud kalian tadi?" Tanya Hila sambil mengontrol detak jantungnya yang Kini entah berapa cepat.

Ini bukan debaran karna cinta melainkan ketakutan yang amat tak bisa di ungkapkan.

"Kalau sudah tidak ada lagi aku pergi permisi."ucap Hila agar menghilang rasa sunyi beberapa menit tadi.

Setelah melewati mereka beberapa senti tubuh Hila merasa tidak bisa digerakan.

dengan reflek Hila melihat kebelakang, mereka semua telah berbaris mengelilingi Hila dengan tatapan mata yang tajam dan warna mata mereka berubah menjadi keemasan.

entah mahkluk apa yang masuk pada diri Hila sehingga membuatnya hanya diam membisu tanpa berlari pergi ataupun berteriak meminta tolong.

'Hawa ini kenapa hawanya menjadi meyeramkan seperti ini tak ada kedamaian lagi, dan tatapan mereka seperti hendak menerkamku ada apa ini kenapa tubuhku tidak bisa bergerak sama sekali? oh ayolah kumuhon siapapun selamatkan aku!' bukannya berteriak sekencangnya ia malah membatin, hanya itu yang bisa Hila lakukan pada saat seperti ini mungkin.

"Kau harus ikut dengan kami" ucap Jimin sambil mencengkram tangan Hila Dan meninggalkan bekas merah disana.

"au6h, lep-as-in, sakit" sarkas Hila sambil menahan rasa sakit di pergelangan tangannya.

"Kau harus ikut kami ke istana! menjadi ratu kami dan memberikan kami keturunan dengan itu kami bisa bebas dari kutukan!" sahut namj5oon.

"Tidak aku tidak mau apa kalian sudah gila istana istana aku tidak mengeti, tolong lepaskan aku!."

.

.

Hila terus memohon agar di lepaskan oleh mereka.

"Aku mohon jangan bawa aku hisk.." berakhir tangis yang keluar sangking ketakutannya Hila, ia benar benar ketakutan sekarang.

"Ah, Kau berisik sekali"timpal Yoongi.

"aku mohon hisk, lephm!!." ucapan Hila terpotong karena Yoongi menciumnya secara tiba².

Entah kenapa Hila merasakan seluruh tubuhnya melemas seperti tidak ada tenaga sama sekali, mungkin ia akan ambruk jika Yoongi tidak memegang pinggangnya.

.

.

Kenapa denganku ini rasanya lemas sekali aku tak memiliki tenaga untuk berdiri berbicara saja rasanya tidak bisa, saat si pucet itu menciumku aku merasa dia menghisap tenagaku.

Jika saja saat itu ia tak memegang pinggangku mungkin aku sudah jatuh tadi.

Dengan sedikit tenaga aku membuka mataku dan melihat si pucat berbicara dengan yang lain.

.

.

"hyung kau menghisap tenaganya?" tanya Namjoon.

"Jika aku tak menghisapnya apa dia mau di bawa ke istana?" jawab Yoongi.

"Ah, kenapa tadi gak kepikiran ya" sahut Jin.

"Sudahlah ayo kita bawa dia!"

.

.

Setelah 1 jam di istana Hila pun telah sadar, ia sedikit pusing dan merasa asing dengan semua, tempat tidur rungan ini, desainnya terlihat sekali bahwa ini sangat kuno tapi berkelas.

"Euh, aku dimana?" guman Hila.

"Nyonya anda sudah bangun" ucap seorang yang baru masuk kedalam ruangan tempat Hila berada.

"Aku dimana?kenapa aku disini?aku ingin pulang!" ujar Hila disertai pertanyaan sebelumnya.

Belum saja maid itu menjawab pintu kamar tempat Hila tidur terbuka dan nampaklah 7 pemuda yang kemarin membawa Hila tapi dengan penampilan berbeda dari saat pertama mereka bertemu.

sekarang mereka tampak memakai jubah putih berpaduan dengan warna silver,

bukan hanya penampilan tapi sifat mereka berbeda saat pertama kali bertemu.

Saat pertama kali bertemu mereka masih baik lembut  walau ada dinginnya, tapi sekarang mereka benar² dingin sifat mereka berubah 180 derajat.

Setelah mereka masuk maid tadi membungkuk setelah itu pergi begitu saja,

untuk tidak membuat perasaan sunyi serta canggung seperti kemarin Hila memberanikan diri untuk bertanya.

"A-ku dimana?kenapa aku disini? Aku ingin pulang!" ucap Hila mengulangi apa yang ia katakan tadi, sekarang pastinya sudah malam maka dari itu ia ingin pulang.

"Kau sudah pulang." balas Jin.

"Hah?rumahku bukan disini!" tutur Hila.

"Mulai hari ini rumahmu disini dan besok kita menikah denganmu!"kata Namjoon yang sukses membuat Hila membeku, ini-ini terlalu aneh baginya dan juga awardk.

"Apa? tidak tidak!! kalian sekarang pasti salah orang!! aku hanya manusia biasa!! lepaskan! le-le-pas" kata Hila terbata bata karna Jhope mencengkram tangannya yang hendak akan pergi dan itu sukses membuat Hila melemas seperti kejadian Hila dengan yoongi, tapi kali ini masih bisa bicara dengan sedikit tenaganya.

"lepaskan aku, lepas aku tak mau menikah dengan orang yang aneh seperti kalian" ucapan itu sukses membuat mereka mengepalkan tangan mereka,

dengan segera Jungkook dan Jimin menghampiri Hila yang terduduk lemas di lantai.

Tampa peduli keadaan Hila Jungkook mencengkram pelipis Hila dengan kuat sehingga sang empun meringis kesakitan.

"Kau bilang apa tadi kita orang aneh hah?" tanya jungkook marah.

Hila tidak menjawab karna dia masih lemas dan juga tak kuat berbicara,

Ia hanya meneteskan air matanya.

Setelah itu Jimin menarik ujung rambut Hila hingganya mendongak keatas.

"Kau ingin tau orang aneh seperti apa? baiklah akan kami beritau!" ucap Jimin sambil menunjukkan smirknya.

Entah sejak kapan yang lain sudah menghilang di kamar hanya ada Jungkook dan Jimin.

"j-jangan, kumohon" kata Hila sekuat tenaga yang tersisa dengan linang air mata, perasaannya tidak enak maka dari itu ia dengan sekuat tenaga mengatakan jangan.