webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

You have sweet lips

"Bukan kau! Tapi wanita tercintamu itulah yang melakukannya, dan kau dengan bodohnya tidak mempercayai apa yang putrimu katakan!" Victoria menatap dingin pria paruh baya yang pernah menjadi menantunya itu.

Tubuh Oleandra menegang mendengar perkataan Victoria, tapi sayang Reagan tidak menyadari kegelisahan istrinya itu.

Reagan menggeleng, "Tidak! Kalian salah paham! Oleandra tidak pernah melakukan itu."

Victoria tersenyum kecut, "Sampai akhir, kau bahkan tidak mempercayainya."

***

Alexa berjalan kearah taman mansion bagian selatan setelah berbicara dengan Reagan diruang kerja Kakeknya.

Ia duduk gazebo yang ada ditaman, tersenyum kecut mengingat ayahnya masih membela jalang itu.

Aku akan kembali kerumah itu, tapi bukan sebagai putrimu melainkan sebagai malaikat kematianmu. Desis Alexa dalam hati.

"Kenapa Tuan rumah tidak berada didalam dan malah menyendiri disini?"

Tubuh Alexa menegang, dia tidak menyangka pria itu akan hadir dipestanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com