webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

What's in it?

Alexa memasuki ruang kerja Ayahnya yang langsung terkunci otomatis dari dalam, tanoa dipersilahkan duduk wanita itu langsung menghempaskan bokongnya disofa. Tempat ini punya memori kelam tersendiri bagi Alexa, disini lah pertama kalinya Reagan ayahnya memukul dia hanya dan mengurungnya diruang bawah tanah.

Alexa memejamkan matanya sebentar lalu menggeleng pelan, ia harus mengenyahkan semua kenangan buruk itu jika tidak ia akan kambuh.

Alexa mentao Reagan, "Ada apa?" Tanya Alexa to the point.

"Kembalilah." Ucap Reagan tegas, tapi lembut.

Alexa mengangkat sebelah alisnya, Reagan kembali berucap saat melihat Alexa yang tidak paham maksud ucapannya.

"Kembalilah dimana kau seharusnya berada." Lanjut pria paruh baya tersebut.

"Aku akan pergi kemana aku ingin." Jawab Alexa santau, ia tahu maksud Ayahnya. Pria paruh baya itu ingin Alexa kembali ke kastil mereka secara utuh.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com