webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

That's my favorite food!

"Apa itu penting?" Tanya Drystan setelah selesai menenggak kasar minumnya.

Drystan melirik sekilas Alexa yang menatap curiga dirinya, ia mendesa pelan, kenapa gadis ini menanyakan hal yang tidak penting?

"Sudah cepat selesaikan sarapanmu." Ucap Drystan,bia kembali memakan sarapannya.

Alexa mendengus kasar, tapi ia juga tidak mau membahas hal ini lebih jauh. Alexa langsung memakan sarapannya dalam diam, sebenarnya Alexa tidak begitu menyukai roti tapi ia tidak mau meminta yang lain karna mereka bukan pelayannya.

Drystan menatap Alexa, melihat gadis itu makan terlalu sedikit. "Kau tidak suka roti?" tebak Drystan.

"Suka, tapi tidak terlalu." Jawab Alexa santai, ia lebih memilih meminum jus jeruknya.

"Bacon dan telur mata sapi?"

Alexa meletakkan kembali gelas jus nya diatas meja, lalu menjawab pertanyaan Drystan. "That' one my favorite food!" seru Alexa.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com