webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

She's pregnant

Alexa terbangun karna merasa tenggorokannya sangat kering, ia ingin minum. Tapi ia merasakan perutnya ditimpa oleh beban yang sangat berat, dengan samar ia juga merasakan napas hangat seseorang ditengkuknya.

Tubuh Alexa menegang, ia ingin bangkit namun lengan kekar yang melingkar diperutnya bergerak semakin kuat memeluknya.

"Begini dulu sebentar, aku lelah." Alexa mengenal pemilik suara itu, ia mengingat kembali apa yang terjadi. Dan seketika pipinya memerah karna malu, bagaimana tidak, dia menangis dipelukan pria ini.

"Kau tidak mendengar dan melihat apa pun kan tadi?" tanya Alexa dengan suara serak khas bangun tidur, ingin memastikan perkataan pria ini. Ia ingat pria itu berkata seperti itu tadi.

Drystan semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher Alexa, menghirup dalam aroma yang selalu berhasil membuatnya tenang.

"Hem. Aku tuli dan buta untuk sesaat tadi." Jawab Drystan santai.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com