webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

I'm your father

Alexa duduk disalah satu sofa yang ada disudut ruangan bersama Ben dan Irina. Walaupun Albert tidak mengizinkan Alexa mengangkatnya menjadi seorang Rothschild, tapi Albert memberikan izin Irina untuk tinggal bersama mereka. Itu pun karena ancaman Alexa.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Ben, memecah keheningan.

"Biasa saja!" jawab Alexa acuh,

Alis Ben terangkat sebelah, "Bahkan setelah bertemu mereka?"

Alexa tersenyum sinis, "Mereka hanya sampah yang harus kubersihkan. Aku tidak akan terpengaruh sedikit pun." Ben menatap lamat Alexa.

Dia serius dengan perkataannya, batin Ben.

Ben tersenyum simpul, "Baguslah kalau begitu."

Alexa melirik Irina, gadis itu tampak cantik dengan balutan gaun bewarna pink bergradasi putih.

"Kau minum alkohol?" tanya Alexa saat melihat Irina menyesap sampanye.

"Dia penasaran dengan rasanya, jadi aku suruh dia mencoba sedikit." Ucap Ben santai.

Plak! Alexa memukul kepala belakang Ben, "Kau gila? Dia masih dibawah umur!" bentak Alexa.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com