webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

Can you waiting for a minute?

"Berjanjilah, apapun yang terjadi kedepannya kamu akan tetap menyayanginya, raih tangan dan dekap dirinya. Itu yang mommy inginkan, dia pria yang baik pada dasarnya. Hanya saja hatinya salah memilih wanita untuk di cintainya."

Alexa mengangguk kecil, setelah itu perlahan dan pasti pelukan itu tidak terasa lagi baginya, Alexa melihat ibunya semakin menjauh dengan senyum penuh cinta yang tak lepas dari bibir indahnya, ia berusaha keras meraih ibunya, namun sosok itu semakin lama semakin jauh dan akhirnya menghilang seiring asap putih yang mengahalangi pandangannya.

Kemudian, Alexa terbangun dengan wajah berkeringat, dan ia pun langsung terduduk, mimpi ini begitu indah namun menyakitkan.

Menyandarkan tubuh dikepala ranjang, perlahan Alexa menutup mata dengan rasa sakit yang teramat dalam.

Kenapa? kenapa ibunya ingin dia berjanji seperti itu? Rasa sakitnya pada Reagan begitu besar.

"Mom, haruskah?" Gumamnya kecil di sela isakan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com