webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

384

"Dan kau akan menjadi pendosa untuknya." Jack menatap perut Rosse yang baru dia tau ada kehidupan di sana. Ketika dia mengetahui kabar kehamilan Rosse, hatinya bergemuruh hebat karena bahagia, sebentar lagi dia jadi seorang paman.

Rosse menarik napas pelan, dia mengusap perutnya dengan perasaan yang rumit, "aku membentuk takdir yang sama lagi. Membentuk kutukkan baru, dan anak ini akan merasakan apa yang aku dan kedua wanita terdahulu rasakan."

Terdengar tawa miris bercampur tangisan dari bibir mungil wanita malang itu. Jack menggenggam tangannya, "jika kau mempercayai omong kosong itu, artinya kau tidak percaya kuasa Tuhan. Maribicarakan baik-baik dengan Rich, luruskan segalanya."

Rosse tersenyum miris, "jangan pernah menyinggungnya lagi di hadapanku. Semua sudah berakhir, aku akan menjaga anak ini seorang diri dengan baik."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com