webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

381

Beatrice menatap nanar Rosse, kondisinya sangat menyedihkan, dia terus memeluk Emily untuk melindungi agar wanita itu tidak di sakiti oleh orang yang masuk kedalam ruangan mereka. Menyedihkan.

"Apa mereka gila? Kenapa tidak meresponku?" Tanya Rosse entah pada siapa.

Jack menatap Rich. Pria itu mendengus, lalu berkata, "mungkin depresi. Tapi masih waras, dia akan merespon apapun yang kau ucapkan."

Tanpa merespon Rich, Rosse kembali menatap dingin kedua wanita beda generasi itu, "kedatanganku kemari bukan untuk bernostalgia dengan kalian." Diamenatap Beatrice, "tanda tangani ini."

Rosse melempar satu dokumen ke muka Beatrice, tidak ada rasa sopan apalagi menghargainya.

Beatrice mengambilnya, lalu membaca isi surat itu. Dia kemudian mendongak dan menatap nyalang Rosse, "panti itu milikku! Tidak akan aku biarkan kau memilikinya!"

Teriaknya histeris.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com