webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

343

"Belas kasih kurang cocok, nak." Tegur Tommy

Lily menilai Tommy pribadi yang hangat namun sekaligus dingin, meski pria itu bersikap sangat ramah tapi sangat sulit menebak apa yang dia pikirkan.

Lily mengaguminya tentu saja, pria seperti Tommy bisa menjadi sandaran yang baik.

Tommy menatap Lily dan wanita itu kelagapan karena ketangkap basah oleh pria itu, "daripada kau menilaiku lebih baik seperti Brad, nikmati apa yang di tawarkan untukmu. Aku berjanji tidak akan mengambil keuntungan dari itu."

Lily menggeleng lagi, "kalau aku menerimanya, ibu kepala akan curiga aku memiliki pakaian yang bagus.""Kau tidak perlu membawanya kesana. Apa kau berniat tetap tinggal setelah misi selesai?" Tommy berjalan duduk di sofa, melihat Brad yang sibuk mencoba berbagai jenis pakaian yang dia belikan secara khusus.

"Aku tidak berniat tinggal di sana, aku akan pergi dari negara ini, melanjutkan impianku dengan mengejar beasiswa."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com