webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

307

Dia melihat bagaimana tuan mudanya terlihat sangat panik saat tidak menemukan nyonya dimanapun.

Langkah rentanya menuju tempat peristirahatannya ketika selesai bekerja, dia yakin nyonyanya ada di galery. Setiap kali hati wanita malang itu merasa sedih dan kesepian maka tempat itu menjadi salah satu tempat yang di kunjunginya.

Apa yang Levon pikirkan benar, Rich menemukan Rosse tidur tergeletak di lantai. Dia mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya kekamarnya yang tidak jauh dari galery.

Rosse sedikit menggeliat, namun dia tidak membuka matanya. Dengan hati-hati Rich membaringkannya, dia menyelimuti Rosse lalu duduk di tepi kasur sambil mengamatiwajah wanitanya.

Dia melihat ada jejak airmata di sana, dan jug kesedihan yang mendalam. Rich tidak tau apa yang terjadi karena seingatnya dia dan Rosse tidak berdebat atau bertengkar.

"Kau terlalu banyak menyimpan semuanya sendiri." Dia mengelus surai hitam Rosse yang lembut.

***

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com