webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

263

"Ya, mereka dengan mudah percaya apa yang orang lain ucapkan dengan keyakinan tanpa bisa menilainya lebih dulu. Ternyata sedangkal itu pikiran orang yang menyukai gosip.

"Kalau pikiran mereka tidak dangkal sudah pasti mereka tidak akan suka menghabiskan waktu untuk menggunjing orang lain." Jack mengangguk.

Rosse menetralkan dirinya dari tawa yang sejak beberapa menit lalu menggelitik perutnya, dia bahkan ingin tertawa saat berada di dalam restaurant tadi.

"Sekarang jelaskan, kenapa kau bisa baca pikiran wanita itu?"Jack mengedikan bahu santai, "aku tidak membaca, hanya menebak dari raut wajahnya. Ternyata dia terpancing, artinya itulah yang dia pikirkan." Rosse mengembangkan senyumnya dengan senang.

"Ah, tidak salah kau menjadi pengacra handal."

"Terima kasih atas pujianmu nyonya." Jack menundukan sedikit kepalanya tanda hormat lalu keduanya tertawa.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com