webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

225

Apa dia ada mencatat dibuku pengunjung?" Tanya Ayu.

"Hmmm…sepertinya tidak, kalau aku tidak salah dia langsung membeli dan keluar begitu saja. Bahkan, dia tidak mengambil uang kembaliannya."

"Kau ingat wajahnya?"

Melur menggeleng dan menaikkan bahunya.

Ayu hanya bisa menghela napas panjang.

"Aaa.….yang Ku ingat, Dia seperti sedang mengikuti seorang wanita."

"Maksudmu mereka berpasangan?"

"Tidak Mbak."

"Jadi?"

"Ia terus menatapnya."

"Siapa yang menatap siapa?"

"Laki-laki itu, ia menatap wanita yang sedang melihat kain batik Anyelir. Sepertinya wanita itu juga menyukai kain itu Mbak."

'Apa mungkin dia berniat memberikan kain itu sebagai hadiah? Aghhhh… Ayu! Apa yang Kau pikirkan, Kau ingin mencarinya? Kemana?' batinnya.

Ayu larut dalam pikirannya sendiri, mencari tahu sana-sini untuk menemukan kain Larasati yang secara tidak sengaja telah terjual karena keteledorannya.

"Seperti apa ciri wanita itu?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com