webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

217

Ruang kerja pengacara hebat itu berantakan. Sisa percintaan tercecer dimana-mana begitu pun dengan pakaian keduanya. Pasangan itu suka bercinta dengan posisi dan gaya yang menantang.

Cassie tergeletak lemas di atas sofa dengan tubuh berkeringat serta cairan miliknya dan Jack yang hampir terbalur keseluruh tubuh. Matanya terpejam namun senyumnya tersungging, dia puas.

Dia dan Jack tidak bertemu hampir tiga bulan lamanya karena jadwal yang sibuk, kemarin dia datang namun tidak punya kesempatan untuk bercinta. Sehingga hari ini dia kembali mencari peruntungan dan akhirnya nasib baik berpihak padanya

"Bersihkan dirimu. Kamu bisa memakai pakianku dulu baru setelah itu kamu bisamemilih pakaian, masukkan tagihannya ke kartuku." Suara pria yang dia cintai selalu terdengar merdu kapan pun dia bicara. Tapi Cassie paling suka suara Jack saat mendesah.

"Tidak, aku selalu membawa pakaian extra," jawabnya lemah.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com