Rich kembali ke toko pizza pinggiran kota, dia masuk kedalam toko kecil yang menurutnya lebih mirip toilet umum.
Asap rokok mengepul, para pria paruh baya saling bercengkrama sambil bermain kartu. Rich tidak mengerti tempat apa ini sebenarnya.
Madam pemilik toko menghampirinya, ia merasa tidak nyaman akan kehadiran pria yang terlihat sangat mewah dan mahal ini.
Rich mengengakan jaket dan kaus hitam, celana jeans dan bots, tidak lupa kacamata yang menyamarkan jati dirinya.
"Selamat siang tuan," sapanya.
Rich mengangguk lalu mengedarkan pandangan untuk mencari tempat yangdan duduk di sana.
"Americano." Suara dingin Rich membuat wanita paruh baya itu mengangguk tanpa bertanya apa yang di inginkan pria itu lagi, lalu ia memerintahkan anak buahnya membuatkan pesanan tersebut.
"Apa anda masih mencari tikus got?" Tanya wanita itu berusaha ramah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com