webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

194

Rich kembali ke toko pizza pinggiran kota, dia masuk kedalam toko kecil yang menurutnya lebih mirip toilet umum.

Asap rokok mengepul, para pria paruh baya saling bercengkrama sambil bermain kartu. Rich tidak mengerti tempat apa ini sebenarnya.

Madam pemilik toko menghampirinya, ia merasa tidak nyaman akan kehadiran pria yang terlihat sangat mewah dan mahal ini.

Rich mengengakan jaket dan kaus hitam, celana jeans dan bots, tidak lupa kacamata yang menyamarkan jati dirinya.

"Selamat siang tuan," sapanya.

Rich mengangguk lalu mengedarkan pandangan untuk mencari tempat yangdan duduk di sana.

"Americano." Suara dingin Rich membuat wanita paruh baya itu mengangguk tanpa bertanya apa yang di inginkan pria itu lagi, lalu ia memerintahkan anak buahnya membuatkan pesanan tersebut.

"Apa anda masih mencari tikus got?" Tanya wanita itu berusaha ramah.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com