webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urbano
Classificações insuficientes
393 Chs

139

"Melihat kau duduk santai disini, aku curiga jika semalam kau sengaja untuk pingsan." Tubuh Rosse sedikit menegang mendengar suara itu, namun dengan cepat dia memulihkan kembali reaksinya.

"Tuduhanmu terlalu murah, jika ingin sengaja. Bukan kau targetku," ucapnya dingin.

Bibir wanita ini memang sangat tajam padanya, setiap yang dia ucapkan maka bisa di balik dengan cepat. Apa dia suadah menyiapkan kalimat dari setiap ucapannya?

"Apa kekasih gelapmu itu tau, aku melihat tubuhmu?"

"Tentu, tidak ada rahasia diantara kami." Rahang Aldrich mengetat karena wanita

itu menjawabnya dengan tanpa beban.

Rosseanne tidak membantah apa yang di pikirkan pria ini, tidak ada yang perlu di jelaskan atau di luruskan. Mereka orang asing.

"Aku tidak menyangka gadis yang dulu naif bisa menjadi rubah licik, julukkan yang tersemat untukmu, terlalu sederhana."

"Aku pikir juga begitu," balas Rosse tenang.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com