webnovel

The Dark Warrior

Cerita ini dikisahkan oleh seorang anak yang bernama Ryuu Dia adalah seorang anak dari 10 pendekar terkuat. Ryuu kehilangan adiknya yang berusia 14tahun yang bernama Yuki setelah dibunuh oleh iblis. untuk membalas kematian adiknya Ryuu harus membasmi iblis yang telah memangsa adiknya.

Pohon00 · Fantasia
Classificações insuficientes
6 Chs

Chapter 6 Pencarian Anak Yang Hilang

Sebelumnya

Ryuu pun pergi ke arah ruangan selanjutnya untuk mencari petunjuk. Dia melihat ada suatu ruangan yang di penuhi dengan berbagai macam buku dan topeng-topeng yang menyeramkan. Tanpa basa basi lagi dia pun masuk untuk melihat seisi ruangan tersebut.

"Buku di sini juga banyak, aku akan melihat-lihat di ruangan di sini sebentar, kalian pergi lah dulu, aku akan menyusul kalian nanti." kata Ryuu.

Ryuu melihat sebuah topeng yang membuat dia merasa terheran-heran.

"Untuk apa pemilik rumah ini mengumpulkan topeng-topeng ini?" tanya Ryuu dalam hati.

Ryuu melihat ada topeng Kitsune yang terlihat unik di matanya.

"Aku akan mengambil topeng ini untuk menutupi wajah ku agar aku tidak di kenali oleh orang-orang." kata Ryuu lagi dalam hati. Ryuu juga melihat Topeng Koomote yang terlihat menakutkan dan memakainya. Setelah memakainya Ryuu pun bergegas pergi dari ruangan itu dan menghampiri mereka berdua.

"Apakah kalian sudah menemukan petunjuk disini?" tanya Ryuu sambil melihat mereka berdua dengan jarak yang dekat.

Misaki teriak begitu keras karena terkejut melihat sesosok seperti hantu yang mendatangi mereka.

"Aaaaaaaa…!!!"

"Hei, ini aku Ryuu!" seraya Ryuu membuka topengnya dan memperlihatkan wajahnya kepada Misaki.

"Apa yang kau lakukan bodoh? Kau membuat ku terkejut saja." kata Misaki kesal seraya menonjok Ryuu sekeras mungkin.

Sedangkan Tetsuya panik karena teriakan Misaki, membuat Tetsuya langsung mengeluarkan pedangnya. Tapi begitu ia melihat itu adalah Ryu, ia pun jadi lega tapi juga kesal.

"Dasar..jangan membuat kami terkejut seperti itu, apa kau memang selalu bikin orang sekitar mu terkejut karena tingkah konyol mu?" gerutu Tetsuya.

"Hahahaa...maafkan aku.. aku tidak bermaksud untuk menakuti kalian berdua." kata Ryuu.

"Oh ya, apa yang telah kalian temukan?" tanya Ryuu.

"Aku bahkan tidak menemukan apa pun di sini." jawab tetsuya sambil berjalan ke depan.

Tiba-tiba disaat Tetsuya berjalan, dia menginjak sebuah perangkap yang telah di buat oleh seseorang yang ahli dalam perangkap.

Ryuu melihat di sekitarnya tiba-tiba saja muncul sebuah senjata yang akan mengincar mereka bertiga.

"Kalian semua berhati-hatilah!" pinta Ryuu.

Ryuu bergerak cepat ke depan Misaki dan menghunuskan pedang-pedangnya untuk menangkis serangan yang datang karena perangkap tadi. Tapi, tidak di sengaja Ryuu menginjak sebuah batu, yang ternyata jalan rahasia.

"Ada pintu rahasia... ayo kita masuk ke sana." pinta Ryuu. Ia pun mengandeng Misaki dan membawanya masuk ke ruangan rahasia itu.

Tetsuyaa pun menghela nafas karena saking paniknya.

"Huhh...aku kira aku akan mati di sini, perangkapnya tidak ada habis-habisnya." kata Tetsuya kelelahan setelah menangkis banyak senjata yang keluar dari perangkap tadi.

"Ini semua salah mu!" gerutu Misaki kesal. "Kau berjalan tidak memerhatikan langkah mu sehingga membuat kita semua ikut terjebak ke dalam perangkap."

"Hahaha... maaf... maaf... aku tidak tahu. Jika aku tahu ada perangkap mungkin aku akan lebih berhati-hati lagi." kata Tetsuya.

"Hmph!" Misaki hanya bisa memendam kekesalan saja.

"Hei... di sini gelap sekali, apakah tidak ada cahaya yang bisa menerangi kita?" tanya Tetsuya sambil bergerak tidak tentu arah.

"Aaa...tidakkah kau bisa berhenti bergerak Tetsuya? kau membuat ku kesulitan bernafas. Aaaaa...apa yang kau lakukan? dasar mesum.." seraya Misaki sambil memukul kepala Tetsuya dengan kuat karena tingkah mesumnya.

"Maafkan aku, aku tidak bisa melihat.. di sini terlalu gelap." kata Tetsuya.

"Apakah kau takut gelap? Dasar bodoh!" sindir Misaki kesal.

"Kalian semua diamlah, aku ingin menulusuri pintu rahasia ini yang akan menunjukkan kita ke arah mana. Ayo kita terus berjalan ke depan, aku bisa merasakan ada angin yang lewat di kulit-kulit ku. Bila ada angin, pasti di sana terdapat tempat terbuka." kata Ryuu.

Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan mereka yang gelap tanpa cahaya itu.

Ryuu mendengar suara aneh di belakang yang semakin lama semakin jelas suaranya.

Pluggg... Dlugg... Kludukkk... Kludukk...

"Apakah kalian mendengar suara di belakang kita tadi?" tanya Misaki. "Sepertinya ada orang di belakang kita."

"Yaa.. aku juga mendengar suara itu, suara itu tepat di belakang kita. Dan semakin lama semakin jelas saja suara itu." jawab Ryuu sambil terheran-heran suara apakah itu.

"Hei kalian... itu bukanlah suara aneh, itu suara kepala ku terbentur ke dinding, aku tidak bisa melihat apa-apa di sini tau, sehingga membuat ku terus menabrak sesuatu yang ada di depanku." jawab Tetsuya seraya mengelus-elus kepala dan tubuhnya yang sedang kesakitan.

"Kalau begitu, berpeganglah pada ku jika kau tidak ingin menabrak sesuatu yang ada di depan." kata Ryuu.

Tetsuya pun berpegang tangan dengan Ryuu.

"Hoii hoii... maksud ku bukan berpegang tangan dengan ku, pegang saja baju ku, kau tidak perlu memegang tangan ku, ini terlihat seperti kita adalah sepasang kekasih." kata Ryuu dengan perasaan jijik dan ilfil.

"Dasar bodoh mereka berdua, mereka berdua bahkan terlihat cocok dengan kekonyolan mereka!" kata Misaki dalam hati.

"Lihatlah ke depan, ada setitik cahaya disana, kita akan melihat cahaya apa itu!" kata Ryuu.

Mereka pun bergegas berjalan ke arah cahaya itu. Ketika sampai di sana, mereka terkejut ada ruangan terbuka yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan.

Tetsuya melihat Misaki dan Ryuu yang sedang berpegangan tangan.

"Hei, ternyata kalian sedang berpegangan tangan sepanjang jalan tadi, itulah kenapa Misaki tidak terbentur sesuatu yang keras di depannya." gerutu Tetsuya kesal.

Tapi gerutuan itu tidak di pedulikan oleh Ryuu dan Misaki.

"Tak ku sangka di tempat seperti ini masih mempunyai tempat yang indah dan secantik ini." kata Misaki terkagum-kagum.

Di sekeliling tempat ini di penuhi dengan pasokan makanan.

"Lihatlah, di sana ada sebuah rumah, aku pikir di sana ada pasti orang yang tinggal." ujar Tetsuya sambil menunjuk ke arah rumah itu.

"Tetsuyaa, kepala mu benjol-benjol. Besar sekali." sindir Misaki sambil tertawa kecil.

"Ini karena kalian yang menyukai tempat yang gelap gulita! Tidak ada cahaya apa pun!" gerutu Tetsuya kesal.

Tetsuya langsung menghampiri rumah di sekitar tempat itu.

"Halooo…. apakah ada orang di sini?" sapa Tetsuya.

Pemilik rumah itu pergi mengintip apakah itu seorang pencuri atau iblis yang datang ke rumahnya.

"Bagaimana mereka bisa sampai di sini?" tanya pemilik rumah itu heran.

"Ku pikir di tempat ini sudah tidak di berpenghuni lagi, dan hanya ada aku yang tersisa disini." gumam pemilik rumah itu.

Orang itu pun membukakan pintunya dan terheran-heran melihat mereka bertiga.

"Siapa kalian? Bagaimana kalian bisa ke sini?" tanya pemilik rumah itu.

"Tenyata kau adalah anak yang sedang di cari oleh seorang ibu-ibu yang memohon padanya." kata Tetsuya.

***

**BERSAMBUNG**