Diandra menatap tidak percaya pada pria yang sedang menyetir mobil sambil membawa pisau lipat. Tenggorokannya tercekat karena syok, hingga tidak bisa berbicara.
"Kamu.. Ramon?" tanya Diandra tergagap.
Pria itu menoleh sekilas ke arah Diandra dan menyeringai mesum. "Masih ingat padaku rupanya. Aku bahagia diingat wanita secantik dirimu."
Ramon?! Seketika tubuh Diandra langsung membeku mengingat nama itu. Diandra tidak tahu jika ternyata penjahat ini sudah bebas dari penjara. Diandra memindai sosok Ramon. Rupanya dinginnya penjara tidak mengubah kelakuannya yang jahat. Bahkan tubuhnya saja tidak mengalami perubahan, justru terlihat semakin makmur.
"Ka-kapan kamu bebas?"
"Ha-ha-ha.."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com