Dilan membuka pintu kamar mandi hotel.
Hampir satu jam lamanya, suara air dari shower itu terdengar mengalir tanpa henti. Dimatikannya pemutar kran shower itu. Kemudian Dilan membungkuk untuk membopong istrinya yang menangis sesenggukan. Dilan menemukan Diandra sedang meringkuk, menyembunyikan wajahnya pada lekukan lengannya. Diandra bersandar pada dinding kamar mandi dengan tubuhnya diguyur air shower dingin, tanpa melepaskan pakaiannya.
Dibawanya Diandra yang basah kuyup ke wastafel dan didudukkan disana. Dilan mengambil handuk kecil di rak wastafel lalu meletakkannya di atas kepala Diandra. Tangan Dilan terhenti di kancing kaos berkerah yang dikenakan istrinya. Matanya seakan meminta izin untuk membuka pakaian Diandra. Namun, tidak ada respon sama sekali.
"Aku akan membuka pakaianmu yang basah. Jika kamu ingin memukulku karena aku bersikap kurang ajar, tunggulah sampai aku selesai mengeringkan tubuhmu yang dingin ini," bisik Dilan lembut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com