webnovel
#ROMANCE
#R18

The Cupid's Arrow : A Choice of Love

Juara 4 WPC Female Lead #97 Romansa Kantor Cupid adalah seorang dewa cinta dan gairah erotis dalam mitologi klasik Romawi dan dalam mitologi Yunani kuno, yang sering dikenal dengan Dewa Eros. Konon, siapapun yang terkena panah Cupid, maka mereka akan menjadi sepasang kekasih. Cupid membuat banyak orang jatuh cinta, termasuk para dewa yang jatuh cinta kepada yang lainnya, dengan menembakkan anak panah yang dimilikinya. Sebuah pilihan hati. Tidak peduli seberapa lama seseorang bersama, namun jika cinta belum menyapa, maka perasaan berdebar itu tidak akan muncul. Namun jika si cupid telah melepaskan panah asmara nya, siapa yang akan dapat menghindar dan lari dari kejaran cinta yang membara? ***** Dilan, seorang mekanik mesin mobil, harus memilih antara bos wanita pemilik bengkel dimana dirinya bekerja, atau sahabat baiknya yang selalu menemaninya dalam suka dan duka. Memilih diantara ketulusan dan pengkhianatan. Rama, seorang polisi, harus memilih antara wanita ayu yang memiliki kesukaan yang sama dengannya, atau Sinta yang dijodohkan dengannya oleh keluarganya. Sebuah pembunuhan berantai yang membuat semakin pelik urusan hati. Dyra mengalami dilema cinta. Tetap mencintai laki-laki yang sudah menikah atau menerima cinta dari seseorang yang tidak dicintainya. Pilihan mana yang akan diambil? Ikuti kisah mereka dalam : The Cupid's Arrow - A Choice of Love ***** Karya 2miles_dreams : 1. Cinta Angie (Tamat) 2. The Cupid's Arrow : A Choice of Love (On Going) 3. Harem milik suamiku (on going) Jika teman-teman suka dengan karyaku, masukkan dalam rak buku dan terus dukung karyaku dengan memberikan power stone. Review dan kritik saran nya juga ku tunggu. Aku harap karyaku bisa menjadi salah satu novel kesukaan teman-teman. Terima kasih atas dukungannya

2miles_dreams · Urbano
Classificações insuficientes
416 Chs
#ROMANCE
#R18

Bab 86 : Sensitif

"Kita akan pergi kemana lagi? Aku antar pulang ya?"

Sinta menggeleng sambil memutar tubuhnya yang tertahan sabuk pengaman di kursi penumpang, menghadap Rama yang sedang membayar karcis untuk keluar dari lahan parkiran mall.

"Tidak. Kita akan pergi ke satu tempat lagi," jawab Sinta bersemangat.

Dengan tangan sibuk memutar kemudi mobil untuk masuk ke jalur yang akan dituju, Rama melirik sebal ke arah Sinta yang berbinar-binar. Tentu saja, membeli perhiasan yang harganya lebih mencekik daripada dasi di leher, membuat wajah Sinta lebih cerah daripada sinar matahari jam dua belas siang.

"Mau kemana lagi?"

"Agen perjalanan."

"Ngapain ke sana?"

"Booking tempat untuk honey moon," jawab Sinta polos.

"Tidak usah pakai honey moon. Toh kita juga tidak akan bersenang-senang di ranjang. Buang-buang duit saja," gerutu Rama dengan cemberut.

"Kalau gitu, kita booking untuk tempat liburan saja. Lumayan, jalan-jalan ke luar negeri. Refreshing."