Sinta berdiri kikuk di depan pintu lobi kantornya. Ditariknya nafasnya dalam-dalam, kemudian dihembuskannya dengan perlahan. Tubuhnya tegang penuh antisipasi. Sebuah tas kain didekap di depan dadanya yang bergemuruh.
"Oke, let's go," bisik Sinta yang menyemangati diri sendiri. Sinta mulai melangkah masuk ke 'medan peperangan'.
"Tumben datang pagi sekali, Bu Sinta," sapa pak satpam lobi sambil melihat pada jam di pergelangan tangannya.
Sinta memaksakan senyum manisnya. "Lagi banyak kerjaan, pak. Mari pak, aku ke atas dulu," cicit Sinta yang segera kabur sebelum ditanya macam-macam.
Di depan lift, Sinta memegang jantungnya yang ber-disko tak karuan. Telapak tangannya berkeringat dan punggungnya pun terasa lembab akibat keringat dingin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com