webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urbano
Classificações insuficientes
439 Chs

Peperangan Dimulai

"Semakin hari Black Swan bertumbuh semakin besar. Aku optimis bisa mengalahkan Black Hole, sekuat apapun mereka." Ucap Emma dengan kedua mata berapi-api. Meski mengatahui bahwa musuhnya sangat kuat, namun itu tidak akan membuatnya putus asa.

"Semangat yang bagus." Ucap Otsuka.

"Kalian semua adalah perempuan yang sangat keren. Aku sangat mengagumi kalian.." Tambah Elisa.

"Trimakasih." Jawab Emma sepenuh hati.

"Hanya tinggal menghitung hari, kami akan berperang melawan Dragger. Apakah kau memiliki sesuatu yang bisa membantu kami?" Tanya Rachel pada Otsuka dengan penuh harap. Ia bukan orang yang memiliki gengsi yang tinggi hingga merasa segan untuk meminta bantuan secara terang-terangan.

Namun pria itu hanya bisa memberikan wajah menyesal, "Maaf, sepertinya aku tidak bisa banyak membantu kalian. Seperti yang sudah aku jelaskan, kami adalah orang-orang yang bersembunyi di balik jendela. Namun jika ada sesuatu yang kiranya bisa membantu kalian, aku akan menghubungimu."

***

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com