Todoroki duduk dengan santai di atas tempat tidurnya. Sudah seharian penuh ia bersandar di atas kasur empuknya..
Bukan tanpa alasan, ia harus segera menyelesaikan pekerjaan dan surat kepindahan ke kampus luar negeri.
_
_
Brak
Todoroki sedikit terkejut ketika melihat ibunya tiba tiba datang dan membuka pintu kamarnya dengan paksa.
Todoroki tetap pada wajah datarnya, kemudian menutup laptopnya seraya duduk melihat ibunya yang kini berwajah sedikit serius.
Mata todoroki menatap malas pada ibunya..,"Ada apa ibu..?"
Wanita sangat cantik itu menyerahkan sebuah surat kepada todoroki tanpa berkata apapun.
Todoroki segera membaca surat itu tentu saja tanpa bersuara.
_
_
"Tanggal 21 Minggu depan , pesawat akan segera di siapkan . Lida telah memberi jawaban. Sekian terima kasih"
Todoroki menyerahkan kertas itu dan ibunya mengambil tanpa bersuara.
"Jadi apa kau tau... masalah kali ini Todoroki"
"Iya.."
Mereka benar benar pendiam dan sangat minim emosi. Benar benar keluarga yang sangat dingin.
"Keluarga Lida mengalami masalah, mereka akan bercerai tepat setelah keberangkatan kalian"
Todoroki sedikit membulatkan matanya karena terkejut . Tetapi tetap pada mulutnya yang tidak bergerak.
"Lalu bagaimana pernikahannya ibu, bukankah..itu membutuhkan restu orang tua..? " tanya todoroki berusaha tenang.
"Tenang saja , mereka akan memberikan persetujuan atas itu. Dan mereka tidak akan berhubungan lagi dengan anak mereka"
"Syukurlah..,--"
"Todoroki, mereka meminta jawaban mu, tiket pesawat mu akan dipesan beberapa waktu lagi.."
Tiba tiba dada todoroki tersentak. Dia menatap wajah ibunya dengan tatapan tidak percaya.
Tetapi wajah sang ibu hanya lah diam. Kedua manik matanya terlihat serius tetapi tetap tenang.
"Ta..tapi deku..gimana, dia akan operasi beberapa hari lagi ..." ucapan todoroki sedikit tersentak.
Dia membayangkan deku akan menghadapi operasi tanpa teman temannya.
"Lalu..?"
Todoroki tercekat, tenggorokan nya terasa tersumbat melihat wajah ibunya sama sekali tidak berubah.
"..aku sahabat deku.., aku harus bersamanya saat itu ..., "
"Bukankah dia akan mati??"
Deg
Pertama kali todoroki merasa marah, dia naik pitam dan mulai mengebu ngebu memandang ibunya.
Ibunya hanya diam seperti nya dia lebih dingin daripada anaknya sendiri.
Mata todoroki menatap tajam pada ibunya. Bagaimana ibunya bisa sedingin ini..?
_
_