Dilirik nya anak wayangnya yang sedang berdiri terpaku dengan wajah pucat di depan pintu .
Ayah nya kemudian menghela nafas, cukup ini harus diselesaikan.
"Nak, kita akan bereskan semuanya hari ini" seru ayahnya di sambut anggukan ibunya.
_
_
Mereka duduk melingkar di sofa tempat ruang tamu. Ayah nya meletakkan berkas berkas di atas meja.
Lida segera mengambil dan membacanya.
"A..apaan ini ayah?" seru Lida. Tangannya bergetar ketika selesai membaca kertas itu.
Ayah dan ibu Lida sedikit menunduk,
"Kau lihat sendiri, kita dalam definisi banyak hutang dan miskin anakku"
"Iya Lida.., dan ini karena ayahmu.."
Ayahnya memukul lantai hingga berbunyi keras. Lida sedikit terkaget melihat ekspresi ayah berubah menjadi marah seperti tadi .
"Aku benar kan.., siapa yang pulangnya sangat lama, dan juga siapa yang mengambil tanggung jawab ini?" seru ibunya menatap sinis kepada pria itu.
Pria itu terlihat sangat marah. Dadanya naik turun karena marah.
"Kau juga kenapa kau meniru aku pulang lama dan meninggalkan Lida. Kau terlalu cuek dan santai!!" serang ayahnya.
Mereka berdiri dan kemudian saling memandang dengan tatapan benci.
Tidak ada yang mencoba mengalah..
_
_
"Cewek tidak tau terima kasih!!"
Plak
Plak
"Aku juga punya kehidupan sendiri. Aku tidak mau kau berkuasa karena kau seorang lelaki!!"
Plak
Plak
"Kau bisa hidup karena aku. Aku bekerja keras untuk kalian semua!!"
"Aku juga bekerja keras tau. Aku seperti ini karena keuangan keluarga kita!!"
Plak
Plak
Bunyi tamparan terus terdengar, Lida menutup kedua telinganya berharap semua ini hanya mimpi.
_
_
Mereka akhirnya tenang, kemudian kami duduk lagi di ruang tamu yang sudah berantakan itu.
Ayah dan ibu terlihat seperti musuh yang siap menyerang kapan saja.
"Lida..kami akan bercerai" seru ibu menatap anak lelakinya sembari menyiapkan berkas cerai.
"Sialan kau sudah menyiapkan semua ini!!" seru ayahnya menatap kesal pada surat itu.
Ibunya hanya menatap suaminya dengan kedua manik matanya.
"Benar, aku sudah bersiap. Sejak awal memang lelaki itu tidak dapat dipercaya!!"
"Sialan..sialan!!, hah sudahlah. Kau akan segera menikah kan Lida.." seru ayahnya menghela nafas berat dan menatap Lida dengan tatapan serius.
Lida menelan ludahnya. Ibu dan ayah menatapnya dengan tatapan yang sama.
Ibu Lida yang cantik itu melihat kearah Lida dan mengelus kepala Lida dengan lembut.
"Sudah ada jawabannya,sayang..?"
Lida merasa bergetar. Biasanya sentuhan ibu seperti ini selalu ia sukai. Tetapi sekarang ia takut pada sentuhan itu.
"Kalau..aku menjawab..kalian akan tetap bercerai..?" tanya Lida menatap manik kedua mata orang tuanya.
Ayahnya hanya menatap datar dan menganggukkan kepala mantap.
_
_
Srek..Lida mengenggam erat lengan ibunya. Matanya panas dan badannya bergetar hebat.
"A..aku tidak akan menjawab.. , aku tidak mau ayah dan ibu berpisah.., kalian orang yang kusayangi..!!" seru Lida perlahan berkaca kaca dan meneteskan air mata perlahan.
Deg
Suasana menjadi diam..., ayah nya segera berdiri dan menarik kerah Lida. Ibunya hanya diam.
_
_
"Bersikaplah seperti dewasa Lida, kau sudah remaja. Kau sangat pintar. Kau jangan bertingkah seperti anak anak begini!!" seru ayahnya menatap Lida dengan seram.
"Ta..tapi ayah.."
Ayahnya naik pitam. bagaimana bisa ia membesarkan anak yang manja seperti ini padahal dia lelaki,!!
"Pokoknya besok kau harus beri jawaban Lida, dan kami akan mempercepat keberangkatan mu!!" final ayahnya.
Lida merasa tidak bernafas,
Lida menatap ibunya tetapi ia hanya diam dan sama sekali tidak melihat ke arah Lida.
_
_