Dengan di bantu dokter Irwan dan para perawat, alat-alat yang terpasang di badan Bagas di lepaskan semua. Walau diagnosa terkakhir belum keluar berkenaan dengan lambung Bagas yang parah, Bagas sudah bisa di pindahkan ke kamar rawat VIP. Dengan wajah pucat dan badan yang masih lemas karena asupan yang di dapatkan hanya dari cairan infus, Bagas mencoba untuk duduk di ranjangnya. Nicky membantu menegakkan punggung Bagas dengan beberapa bantal sebagai sandaran. Tangan Bagas terkadang masih memegang perutnya yang terasa nyeri walau hilang timbul.
" Bagas sebaiknya kita tunggu, hasil diagnosa keluar dulu, baru nanti kita memikirkan pernikahan kita,....jujur,...aku masih menguatirkan keadaannmu,..." kata Nicky memandang wajah Bagas yang masih pucat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com