Wajah Ayraa memerah mendapat pertanyaan dari Ayahnya Bara. Sungguh Ayraa tidak menyangka kalau Bara terbuka juga pada Ayahnya.
"Iya.. Om, maaf...hal itu bukan saya sengaja. Itu karena Bara sudah tidak sopan pada saya Om. Bara telah berani mencium saya dan tidak menghormati saya sebagai wanita. Dan waktu itu saya hanya membela diri." ucap Ayraa sedikit gugup menceritakan semuanya saat awal dia masuk ruang kelas dengan apa yang di lakukan Bara padanya.
Adiyasa menatap kagum atas keberanian Ayraa dengan berani memberi pelajaran pada putranya.
"Terima kasih Ayraa, karena kamu telah berani memberi pelajaran pada anak Om." ucap Adiyasa dengan tersenyum.
"Sebenarnya Bara dan Dara adalah anak yang baik sebelum di tinggal Maminya pergi dengan laki-laki lain. Setelah Maminya pergi Bara dan Bara menjadi berubah sampai seperti sekarang." ucap Adiyasa dengan perasaan sedih.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com