"Kita lihat saja nanti. Aku menantikan saat kedai ini dibuka dan aku akan menunggu apakah pelangganku akan berlari kesini, atau sebaliknya. Para pembeli disini yang kecewa dan pergi ketempatku. Hahahaha," Gelak tawa pria itu seperti raksasa yang baru saja melumpuhkan kawanan penjahat.
William dan Alfred malas untuk menanggapi pria yang terkenal arogan dan tidak mau mengakui kekalahan dari siapapun. Simon meninggalkan area pembangunan dengan tatapan sinisnya. Sebuah motor gede Harley menjadi kendaraan yang paling dihapal betul oleh penduduk di lingkungan ini kalau pemiliknya adalah seorang pria kaya raya pemilik banyak tempat bisnis mulai dari kedai kopi, diskotek, penginapan, pom bensin, supermarket, dan masih banyak lagi lainnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com