webnovel

BERITA PANAS

Gue harus gimana, batin Nisa yang saat ini tengah dilanda kebingungan.

Di satu sisi, ia ingin menolak perjodohan ini, tapi bagaimana dengan janji ibunya pada Tante Raras?. Dan di sisi lain ia terpaksa harus menerimanya, tapi bakalan gimaan nasibnya?

Ia pun memejamkan matanya dan melepaskan nafasnya panjang. Semoga ini adalah keputusan yang tepat.

"Huh ....."

"Aku ... aku ..."

Nisa begitu bingung saat ini. Ia takut mengambil keputusan yang berujung mengakibatkannya menderita. Ia kembali membuka matanya perlahan dan Ditatapnya Rehan untuk meminta persetujuan. Tetapi Rehan malah cengar-cengir gak jelas.

"Hmm ... aku ...aku ...." Nisa mulai gugup.Ia merasa pasokan oksigen di sekitarnya menipis.

"Aku mau!" Final Nisa pada akhirnya.

Semua orang pun menghembuskan nafasnya lega, kecuali Bayu dan tentunya Nisa.

"Jadi Bayu, apakah kamu menerima perjodohan ini?" Tanya Alfano. Lalu semua pun kembali menatap Bayu.

Gue mohon, jangan, jangan. Batin Nisa.

"Aku nggak bisa," ucap Bayu.

Semua orang nampak terkejut, tetapi tidak untuk Nisa, malahan ia kini tengah tersenyum penuh arti.

"Makasi ya tuh----" Nisa berhenti bergumam saat ia mendengar ucapan Bayu.

"Aku nggak bisa nolak om!"

Semua orang pun tersenyum bahagia.

"-Han" sambung Nisa masih menganga.

Nampak saat ini Bayu tengah tersenyum licik kepadanya.

Brakkk!!

Nisa bangun tanpa aba-aba."Nggak, nggak mungkin. Lo pasti gak mau kan. Jujur aja Yu! Gue tahu gue siswa bad, tapi gak gini caranya ngehukum gue Yu!!"

"Nisa duduk!!" Tekan Jasmine.

"Ma."

"Nisa."

Nisa pun kembali duduk, tetapi pandanganya masih menatap Bayu tajam.

"Jadi, karna semua udah sepakat. Jadi kita kapan akan mengadakan pernikahannya?" Tanya Bagus.

"Gimana 1 bulan lagi," usul Alfano.

"Pa, itu terlalu cepat!" Bantah Nisa.

"Lebih cepat, lebih baik sayang," ujar Jasmine.

Nisa pun hanya bisa pasrah. "Terserah kalian aja deh!"

Bagus pun terdiam sejenak.

"Kayaknya kelamaan deh Fan, gimana 2 minggu lagi," usul Bagus kemudian.

Alfano menatap Jasmine meminta persetujuan dan Jasmine pun menganguk sebagai jawaban.

"Ok, jadi pernikahannya 2 minggu lagi."

"2 minggu!!!!"

Teriakan Nisa membuat semua orang memandangnya aneh.

"Lo kenapa?" Tanya Rehan.

Nisa menggeleng. "Ehh, nggak!"

Semua pun kembali membicarakan seputar pernikahan yang diadakan 2 minggu lagi. Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi ke-tiga remaja yang ada di sana. Mereka bertiga masih bergelut dengan aktivitas masing-masing.

Nisa, yang masih memikirkan nasibnya. Rehan, memainkan hp-nya sambil ketawa-ketiwi gak jelas. Dan Bayu si kulkas, tengah memperhatikan setiap gerak-gerik Nisa.

Ini semua akibat novel dari rehan! Tahu gini gue bakar tuh novel, yah kalau dijodohinnya mah gue masih oke aj, lah nih pake sama nih Kulkas. Batin Nisa saat pandangannya dengan Bayu bertemu.

***

Nisa berjalan menuju rooftot seorang diri, karna Cantika dan Sari sudah duluan kesana. Dan tak sengaja saat tangannya hampir memegang knop pintu, Bayu juga ada disana. Nisa pun membatalkan niatnya.

"Gue duluan lo blakangan!" Ujar Nisa.

"Hm," balas Bayu.

Ceklek .....

"Suaranya mahal amat atau gimana sih. Di ajak ngobrol jawabannya ham, hem doang," gumam Nisa lalu kembali melangkah menuju rooftof

"Kalian ngapain ada disini?" Tanya Nisa saat ia melihat Rehan dan Abi yang ikut nongkrong.

"Suka-suka kamilah, emang nih rooftot milik lo!" Jawab Rehan.

"Terserah lo!"

Cantika pun tersenyum jahil. "Cie nempel amat sekarang lo berdua kayak lem sama perangko. Dulu aja ogah-ogahan."

"Siapa sih?" Tanya Nisa bingung.

Sari pun menunjuk ke blakang Nisa. "Tuh blakang lo."

Nisa pun menoleh sekilas dan nampak Bayu berjalan mendekat. Dan saat ada dihadapannya Bayu ternyata langsung duduk.

Emang dasar kulkas. Batin Nisa.

"Dia blakangan kali, ngak barengan."

"Sama aja," jawab Rehan.

Nisa tak menghiraukan ucapan Rehan. Ia langsung duduk di sofa yang emang udah ada disana. Dan sialnya ia harus duduk di hadapan Bayu. Jadi posisinya tuh Nisa, Cantika, dan Sari di sofa panjang sebelah kiri. Sedangkan Bayu, Abi, dan Rehan tuh di sofa panjang sebelah kanan. jadi Nisa didepan Bayu, Cantika didepan Abi, dan Sari didepan Rehan.

"Jadi lo ngapain ngajak gue kesini?" Tanya Nisa.

"Nggak tahu, tuh Abang lo tadi nyuruh kita kesini," ucap sari sambil menatap Rehan sekilas.

"Apa lo lihat-lihat? Gue tahu gue ganteng," sombong Rehan

Sari menatap malas Rehan."Gantengan juga anjing gue ketimbang lo yang dekil."

"Dekil-dekil banyak yang naksir kali!!"

"Mau ngomong apaan sih?!!!" Tegas Bayu.

"Duh Si Kulkas marah," bisik Nisa kepada Cantika.

"Iya," balas Cantika berbisik.

"Ok gue bakal bilang sekarang daripada nih Kulkas keburu meleleh disini," sindir Rehan.

Bayu menatap tajam Rehan. "Gue denger!!"

Rehan pun hanya cengar-cengir gak jelas. "Jadi gue mau ngasih kalian berita Hot nih"

"Berita Hot?" Tanya Nisa dkk.

Rehan pun menatap Bayu dan Nisa bergantian. "Iya, beritanya berhubungan sama Nisa dan Bayu."

Seketika wajah Nisa pucat pasi. Ia pun langsung menatap tajam Rehan tetapi tak dihiraukan oleh Reham. Awas aja lo macem-macem, batin Nisa.

"Jadi berita Hotnya ..... "

"Apaan?" Tanya Cantika, Abi, dan Sari.

"MEREKA BERDUA DIJODOHIN DAN BAKALAN NIKAH 13 HARI LAGI!!"

Seketika suasana disana menjadi hening. Dan beberapa detik kemuadian suara cempreng Cantika dan Sari memenuhi suasana rooftot.

"Yang bener!!!!"

"Gak percaya? Tanya aja orangnya langsung!" Ucap Rehan.

Cantika dan Sari pun menatap Nisa intens. "Beneran Sa?"

Nisa hanya bisa menganguk pasrah.

"Ya tuhan!!! Gue gak nyangka ternyata si Bayu gercep amat!!" Kini suara Abi-lah yang paling keras.

Bayu pun menatap Abi datar."Berisik lo!"

"Tapi ini benerankan? Kalian nggak lagi nge-prankkan?" Tanya Cantika memastikan.

"Iya, tapi gue mohon biarin ini hanya rahasia kita ber-enam ya!! Jaga mulut kalian biar gak bocor kayak tuh monyet" ucap Nisa sambil melirik Rehan.

"Lo ngatain gue monyet?!"

"mungkin, bagi yang merasa!!"

"Awas aja lo!!"

Nisa menatap malas Rehan."Terserah, yang penting gue mau nih rahasia aman!"

"Ok" balas semua orang serempak kecuali Bayu.

"Ehh ... kira-kira bakalan gimana ya jadinya? Nisa si cerewet dijodohin sama Bayu si dingin?" Goda Abi.

Nisa dan Bayu pun menatap tajam Abi. "Ngomong sekali lagi, gue robek tuh mulut!!"

"Aduh nih bocah berdua galak amat" ucap Abi ngeri.

***

Nisa berjalan tergesa-gesa menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi apalagi ia merasa seperti ada yang mengikutinya. Sesekali ia berhenti dan menoleh keblakang, tetapi hasilnya nihil, tak ada seorang pun diblakangnya.

Srett .....

Tiba-tiba ada orang yang menarik lengan Nisa, hal tersebut pun membuat Nisa memekik ketakutan.

Nisa memejamkan mata saking takutnya. "Pliss, jangan apa-apain gue. Gue nggak punya salah apapun"