"Nek, aku pamit duluan ke kamar mandi mau sholat Asar. Sebentar lagi kan aku mau ngaji!" ujar Jamila.
Mempersilahkan cucunya hanya dengan satu anggukkan saja sekaligus senyuman yang turut ikut bahagia jika hati Jamila tengah berbunga-bunga
"Aduh pandangan Nenek kok bikin aku makin salah tingkah begini, bagaimana nanti ya jika kami bertemu lagi di tempat ngaji?" tanya batin Jamila.
Sesampainya di dalam kamar, Jamila segera melaksanakan kewajibannya dengan khusyuk. Karena kini kondisi kakinya yang tidak ada sebelah jadi Jamila melaksanakan di atas kursi yang Aminah sengaja disiapkan untuk Jamila.
Setelah empat rakaat usai Jamila laksanakan, dia angkat kr dua tangannya ke atas. Dia bersyukur atas sekenario indah di balik hilangnya kaki kiri dia.
"Ya Allah terimakasih, jika memang dia calon imam ayang Engkau takdirkan untuk hamba. Namun jika bukan jauhkan hamba dari rasa berharap yang berlebihan!" pinta Jamila.
"Amin,"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com