Waktu terasa singkat, cepat berlalu. Orang-orang terkasih berada di samping Rina. Sehingga mengurangi perasaan merana dan kerinduan yang teramat dalam.
Di setiap malam wanita ini selalu bermimpi, bertemu sang suami. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengirimkan isyarah yang membuat dia lebih tenang.
Perutnya semakin membesar. Dan tidak kunjung mendapatkan informasi tentang sang suaminya. Rina berdiri menghirup embun pagi dari jendela kamarnya, pandangannya menyapu matahari terbit.
"Hanya dengan memejamkan mata aku merasakan kehadiranmu. Terpaan angin di setiap waktu membuat aku yakin. Kita sama-sama merindu. Biar saja waktu berlalu, dan aku tetap menunggu. Menunggu dengan kesetiaan. Hehehe. Ekhm. Aku kembali menangis, hiks ... eh heh ... huft ... Aku Mencintaimu tanpa batas waktu. Allah sudah menumbuhkan banyak cinta di hatiku untukmu. Hehehe. Jadi teringat, saat aku bilang saranghae Oppa, kamu tidak terima. Hek hek heks. Est ...." Wanita cantik itu menaikan kedua tangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com