Bangun lebih awal untuk salat malam dan mencari ketenangan hati, berharap Allah memberi petunjuk atas kebimbangan Gibran.
Tidak bisa terlelap lagi walau masih jam setengah tiga, Gibran menyelesaikan yang diketiknya.
[Empat.
Hari-hari telah berganti dengan cepat kini berganti datangnya bulan. Rumah Dina dan Gilang kedatangan tamu dari Jogja. Dina memasak untuk tamu, sementara Gilang masih pergi ke mushola untuk mengajar santri TPQ.
Setelah selesai mengajar TPQ malam harinya, barulah Gilang pulang ke rumah Dina namun pakdenya sudah tidur karena lelah dalam perjalanan.
Gilang menghampiri adiknya, Dina berdiri di teras depan.
"Kok belum tidur?" tanya Gilang duduk di samping Dina.
"Belum ngantuk Kak ... bagaimana hari ini mengejarnya pasti seru tuh," ujar Dina memandang kakaknya, Gilang hanya tersenyum simpul.
"Seru sih, tapi ada Emak-emak yang seperti menjodohkan-menjodohkan," jawab Gilang, Dina tersemyum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com