Duduk di depan layar laptop sambil makan dan ngetik.
[Menikah Tanpa Cinta.
Keduanya menatap langit-langit.
"Aku juga tidak tau dengan pernikahan ini. Heh ... Kang Habib," ujar Runi.
"Ciye Akang ... biasanya Bib ... Bib," Habib meledek lalu tertawa puas.
"Tuhkan aku belajar baik kamunya gitu," ujar Runi. "Kang Habib ... aku ingin serius, pernikahan ini bukan main-main, pernakahan adalah ikatan suci. Kita temenan, temen curhat, kita teman dalam apapun, apa kita juga bisa berteman dalam pernikahan? Aku merasa canggung," jelas Runi lalu duduk.
"Yang saat ini aku pertahankan adalah keyakinan," kata Habib sambil mainan ponsel.
"Masih suka game?" tanya Runi, Habib tertawa lalu terngkurap asik.
"Hih ... aku mau ajak kamu ngobrol, kamunya gitu. Itu sangat mengyebalkan. Harus dirubah," tegur Runi pergi melihat dapur, Habib hanya memandang dari kejauhan lalu tersenyum miring tanpa arti.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com