Sejauh yang bisa ia ingat, kakak laki-laki ketiga itu tidak pernah berleha-leha di tempat tidur. Namun kini dia terbaring tenang di sana, dia bisa merasakan benjolan di tenggorokannya semakin besar dan besar. Air mata panas mulai menetes satu per satu ke wajahnya.
"Kakak Ketiga, Kakak Ketiga...." Yun Men mulai menangis saat melihat betapa kurusnya Yun Hao telah menjadi.
Meng Yunhan telah menggendong Little Huzi dengan rasa takut bahwa anak tersebut akan ketakutan dan mendapat mimpi buruk di malam hari.
Langit mulai menggelap, cahaya dari jendela masuk, menerangi ruangan yang remang-remang itu sedikit.
Ibu Yunhan telah menyalakan lampu minyak tanah di ruangan itu.
"Cukup, kamu masih hamil. Kakak laki-laki ketigamu akan bangun," Ibu Yunhan memikirkan keguguran nyaris yang baru-baru ini dialami putrinya. Dia takut putrinya terlalu terganggu, terlalu sedih, dan itu mungkin menyebabkan dia keguguran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com