webnovel

Bab 140

Tak terasa sudah tujuh hari aku di rumah orangtuaku. Luka di lutut Raka juga sudah mengering. Selama tujuh hari ini, tak ada mendengar kabar dari bang Zidane. Entah ia masih hidup atau tidak, aku juga tak tahu. Masalah leasing mobilpun itu pun aku juga tak tahu.

Selama tujuh hari ini juga, aku mencari pekerjaan. Susah juga ternyata, tapi aku tetap semangat. Karena aku yakin, aku pasti bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pagi ini aku membantu mama memasak. Papa sudah ke kebun. Beliau sedang menanam timun dan masih perawatan.

"Hari ini mau kemana?" tanya mama, sambil mengupas bawang merah.

"Cari pekerjaan, Mah!" jawabku. Mama terlihat menghela napas panjang.

"Cari kerjaan susah, Jes. Mending buka usaha sendiri aja!" saran mama.

"Usaha apa mah? Lagian nggak ada modal!" balasku.

"Usaha apa yang kamu bisa. Tapi, memang semua tak lepas dari dana," sahut mama. Aku mengangguk pelan.

"Iya, Mah, Makanya Jesika cari kerjaan dulu. Cari modallah istilahnya," balasku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com