webnovel

Terbelenggu

PERINGATAN RECOMMENDED VOL-3 Hi semuanya, untuk kalian yang sudah baca Terbelenggu dari Vol 1 dan 2 nah kali ini saya hadirkan Vol 3 yang lebih menarik dari Vol-1 dan 2. Kisah Sera Ditha dan Hans Pratama orang tua dari Adamson Peter. Kisah cinta yang di halangi status dan kasta, bagaimana sih sebenarnya perjuangan mereka? Nantikan dengan baca novel ini ya. Khusus untuk Dewasa 18+ jika di bawah 18 tidak di ijinkan baca!!!!

12Imelda · Adolescente
Classificações insuficientes
325 Chs

Awal sebuah rasa.

Kediaman ADAMSON Peter

" Selamat pagi !!!! cuppppppppp !!!( Adamson mencium keningku dan merapikan lengan kemejanya).

Setelah sebulan kembali hubungan kami semakin membaik, perlahan aku dan Adamson seolah sudah menerima antara satu dengan yang lain, aku mulai sibuk menyiapkan sarapan untuknya setiap pagi. Dan hampir setiap malam kami melakukan hubungan suami-isteri.

" Apa kau akan pergi ke kantor !!! " ( Tanya Ana ) .

" Ya .. aku akan pergi ke kantor !!! (Jawab Adamson).

" Emmmmmm Adamson bolehkah aku bekerja !!! Aku bosan di rumah !!! ( Sambung Ana).

" Biarkan aku pikirkan dulu, Tapi bukankah sebaiknya kamu di rumah. Aku bisa memberi mu uang untuk belanja !! Jadi kenapa harus bekerja !!!? ( Tanya Adamson SAMBIL mengelus kepala Ana).

Tak lama perut ku terasa mual dan kepala ku pusing, ...

" Ahkkkkk, uhukkkk uhkkkn uekkkk ( berlari ke toilet).

Perut ku seakan dililit, kepala ku berat dan saat ini aku hanya ingin muntah.

" Ana kamu gapapa ??? ( Tanya Adamson panik ).

" Uhukkk uhukkk !!! Mungkin aku hanya masuk angin !!!, Nanti aku akan minum obat, Pergilah ke kantor !!! ( jawab Ana kembali muntah ).

" Jika kau seperti ini bagaimana aku bisa pergi bekerja, sebaiknya aku panggilkan dokter !!! ( Jawab Adamson SAMBIL mengambil telponnya ).

Setelah menelpon dokter dia mengangkat ku ke tempat tidur, dan mengambil kan ku segelas air panas.

Tak lama Adamson pun merasakan mual dan berlari ke kamar mandi !!!...

" Uwekcckckkk uwekkkk !!!! (Suara Adamson dari arah kamar mandi ).

" Apa kami keracunan makanan, kenapa dia juga muntah muntah !!! (tanya Ana dalam hati).

Tak berapa lama Dokter dan Bibik memasuki kamar, sedangkan aku dan Adamson tergeletak lemas di tempat tidur.

Setelah memeriksa kami berdoa dokter menyuruh kami untuk duduk.

" Ok Ini adalah hal yang sangat serius !!! ( jawab dokter sambil memegang kacamata nya).

" Maksud dokter, benar kami keracunan !!! ( jawab Ana ) .

" Ini sangat serius, lebih dari sekadar racun !!! ( kata kata Dokter yang membuat kami melirik satu sama lain karna kebingungan).

" Kalau begitu selamat untuk kalian berdua !!! ( mengulurkan tangannya).

"Maksud dokter selamat karna sudah keracunan !!! ( jawab Adamson).

" Hahahahah Iya SELAMAT karena Ana sudah keracunan kerana mu, Bukan kah kamu akan terkena racun bahagia karna sebentar lagi akan jadi seorang Ayah !!! ( jawab Dokter sambil tertawa terbahak bahak ).

" Ooooo Adamson akan jadi Ayah !!! ( Aku dan Adamson mengangguk angguk belum sadar).

"Hahhhhhhh apa aku akan jadi Ayah, Itu berarti...( menatap perut Ana ), Ana hamil.... ??? ( Tanya Adamson terkejut).

" Aku hamil dokter ??? ( Tanya Ana sambil berkaca kaca ).

" Ya kau sudah hamil 3 minggu, sebaiknya jaga kandungan mu dengan baik !!! Karna ini awal kehamilan maka akan sangat rentan !!! ( jawab dokter sambil memukul pundak Ana )

" Wuahhhhhhh !!!! ( kami berdua berpelukan tanpa sadar).

Aku akan melahirkan seorang anak dari laki laki yang tidak aku cintai, sungguh luar biasa. Tapi bagaimana pun janin ini anakku juga. Aku sangat bersyukur untuk kehamilan ini dan semoga dengan kehamilan ini Adamson melupakan semua dendam nya. ( Dalan hati Ana).

" Selamat ya Nak Ana dan tuan Adamson, bibik tak sabar melihat rumah ini di isi tangisan anak anak !!!" ( Ucap bibik menyasarkan kami yang sedang berpelukan ).

" Iya bik, terima kasih !!! ( jawab ku sambil memeluk bibik ).

" Hari ini aku tidak akan pergi ke kantor, aku akan membawa mu ke manapun kau mau. Aku ingin kau merasa senang selama kehamilan mu agar bayi kita di dalam juga ikut senang !!" ( Memegang tangan ku).

Benarkah !!! Kalau begitu aku ingin pergi ke pantai !!! ,Boleh kan ??? ( Tanya Ana ).

" Baiklah kita akan pergi ke pantai !!!" ( jawab Adamson sedikit ragu).

" Tapi nona tuan fobia dengan air laut !!! ( jawab Bibik).

" Ahhhh benarkah kalau begitu aku rasa tidak perlu !!!" Aku bisa pergi lain kali !!! ( jawab Ana sambil menggeleng gelengkan kepala ).

" Tidak apa apa kita akan pergi demi janin ini aku akan menahan ketakutan ku !!!" ( Jawab Adamson)

" BENARKAH kamu tidak apa apa ? (Tanyaku sambil memegang tangan Adamson) .

" Ya aku akan baik Baik saja, Demi anak ku !!! ( Memegang perut Ana).

Entah mengapa jantungku berdegup kencang saat Adamson memegang perutku, mungkinkah ini Karna anak yang ada di dalam !! ( Tersenyum ke arah Adamson).

Setelah Adamson memasukkan beberapa barang yang akan kami bawa ke pantai dia memakaikan ku sweater berwarna coklat muda. Dia sangat memanjakan ku bahkan tak mengijinkan ku melakukan apa pun.

" Aku tak ingin kau masuk angin !!! jadi pakailah ini !!! ( memakaikan sweater tipis ).

" Apakah sudah siap semua ??? ( Tanya ku ).

" Ya sudah ayo kita pergi !!! ( Adamson menggenggam tanganku).

Di dalam mobil.

" Nak kau akan bahagia memiliki ayah seperti Adamson, Bahkan saat kau belum lahir pun dia sudah begitu memperhatikan mu !!!! ( Dalam hati sambil mengelus perutnya pelan).

" Apa aku menyetir terlalu ugal ugalan hingga membuat perutmu sakit ?? ( tanya Adamson panik).

" ahhhh ohhh tidak aku hanya sedang berbicara dengan janin ku ??? ( jawabku lembut).

" Apa kah kalian sedang menggosipkan ku, Kalau iya awas saja kalian !!!" ( Ucap Adamson SAMBIL mengelus perut ku )

Tak terasa 2 jam perjalanan membuat ku tertidur di mobil.

" Ana ??? Ana ??? Kita sudah sampai !! ( mengelus kepalaku pelan) .

" Emmmm Ohhh maaf aku tertidur !!! ( membuka mata perlahan ).

Mataku langsung tertuju pada pantai yang begitu indah dan luas, aku berlari mendekati pantai tapi terlihat Adamson Hanya diam dan terpaku, wajahnya terlihat pucat. Aku berlari kembali ke arahnya.

"Adamson kamu ... Baik baik saja ??? ( tanya ku sambil memegang pipi Adamson).

" Maaaaa jangan tinggal kan aku !!! Maaaa jangan kesana ....!!! ( jerit Adamson).

Terlihat air matanya mulai mengalir membasahi pipinya.

" Adamson !!! hei !!! (memeluk Adamson yang sudah berlutut dan gemetaran di bawah kaki ku ).

" Lihat AKUUUU !!! Jawab ana sambil menatap ke arah Adamson, Entah mengapa hatiku seolah menyuruhku untuk mencium nya memberinya ketenangan dan pelukan.

Perlahan aku mencium bibir Adamson Dan menghapus air matanya sambil berkata..

" Aku ada disini, aku tidak akan meninggalkan mu !!!" Tatap mataku !!! ( ucap ku pelan sambil mencium bibir Adamson ).

" Adamson pejamkan matamu !!!

Aku menariknya berdiri dan berjalan mendekati air ombak di tepi pantai dalam keadaan menutup telinga nya dan kami berjalan perlahan.

"Semua akan baik baik saja percaya padaku "!! (bisik ku ).

"Dengarkan suara ombak dan anggap itu sebagai pesan rindu dari mama mu." ( ucapku sambil melepaskan tangan ku dari telinganya ).

Kembali aku membawanya melangkah dan mulai memijakkan kaki nya ke air, kembali dia sedikit ragu ragu tapi aku langsung memeluknya dan berkata.

" Biarkan ombak ini membawa pergi setiap ketakutan dan kesedihanmu !!!" ( bisik ku kembali).

Akhirnya dia memasukkan kakinya ke dalam air dan langsung memeluk ku.

" Sekarang buka mata mu perlahan dan lihat betapa luasnya lautan, Lautan tidak pernah ingin menakutimu, mereka hanya ingin mengingatkanmu pada suatu cerita." ( ucapku sambil memeluk erat Adamson).

Adamson menangis begitu deras nya tapi kali ini tidak ada getaran ketakutan dalam tubuhnya. Aku yakin dia hanya menangis Karna mengingat kejadian yang menimpa mamanya berhubungan dengan laut.

Seolah lautan sudah merenggut orang yang paling dia sayangi dan aku sangat mengerti perasaan nya. Dia memelukku erat ...

" Terima kasih Ana !!!" Aku merasa lebih baik Sekarang,tapi boleh kah kau melepaskan pelukanmu aku malu diliatin orang !!! ( ucap Adamson ).

"ehhhh emmmm Maaf !!! ( ucapku sambil melepaskan pelukan adamson)

Dan akhirnya dia mengendong ku ke pinggiran, menyediakan tempat untuk kami duduk dan makan .