Jantung Bai Ran berdetak dengan kencang.
Deg deg deg deg deg...
Di pinggir telinga Bai Ran, terasa tiupan angin yang membuat rambut panjangnya beterbangan dan berantakan seperti rumput laut.
Bai Ran sedikit menoleh dan menatap wajah Quan Rui, yang jaraknya dekat dengannya.
Kedua tangan Bai Ran memegang kerah Quan Rui erat-erat dan tidak mau melepaskannya.
Ini perasaan yang sangat luar biasa.
Jelas-jelas Bai Ran tahu bahwa dirinya akan mati, tapi ia malah tampak bahagia.
Karena saat ini ada Quan Rui yang menemaninya, sepertinya kematian bukanlah hal yang mengerikan...
Rasanya indah sekali.
Seperti yang Quan Rui katakan, rumahnya adalah tempat Quan Rui berada.
Jadi, meski keluarga ini ada di dunia ataupun di surga, apa masalahnya?
Hanya karena hal ini, lagi-lagi Bai Ran merasa penasaran dengan Quan Rui.
Pada saat mereka jatuh dari Jembatan Yue Guan, Bai Ran terus menatap Quan Rui sambil memikirkan banyak hal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com