webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasia
Classificações insuficientes
309 Chs

Rinkael Lanarath: Penyebab Hujan Darah

POV: Kamp Kaju

Pemandangan di luar tenda mencengangkan, jika bukannya mengerikan.

Prajurit berserakan di mana-mana, semuanya dalam keadaan sadar, tapi lumpuh. Sebuah jalan lurus telah dibersihkan dari prajurit yang bergeletakan, dan sebuah kereta sarat muatan, tertutup kain tenda kasar, serta sepuluh ekor kuda telah bersiap di depan tenda. Pangeran Pertama terlihat terbungkus dalam kereta yang ditutup kain tenda itu. Wander berusaha menahan kegeraman dan kegetiran hatinya. Tanpa terasa air matanya pun luluh.

[Kegilaan perang yang mengakibatkan semua ini?

Tidak. Kegilaan manusia.

Kegilaan Pangeran.

Kegilaan Sargon.

Dan juga… diriku.

Kami semua… gila. Terisap dalam pusaran kehancuran ini.]

Ia merasakan telinganya dijewer, pedas dan sakit sekali, menghancurkan lamunannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com