Bagian 1.
.... Congratulation.
Seluruh pemain yang terjebak di kota Sindria yang masih hidup akhirnya mendapat icon hologram yang sama setelah the Gate Guardian dikalahkan. The Gate Guardian dikalahkan oleh pemimpin Legion Ariandale yaitu Layla, setelah menerima serangan terkuat darinya yaitu Heaven Fall.
Meskipun sosok Layla yang mengalahkannya, namun yang menjadi perhatian adalah LunaClaire pemimpin Legion Ludnica.
Karena seluruh pertarungan ini disiarkan langsung, seluruh orang yang memperhatikan Raid Boss kali ini pasti tersorot pada sosok LunaClaire, alasannya adalah karena dia berhasil menguras hampir setengah HP the Gate Guardian yang memiliki defense serta health point yang sangat tinggi.
Untuk mengurah 1 bar HP saja, hampir ratusan pemain pro saja harus bersusah payah bahkan banyak yang mati di tengah-tengah pertarungan. Namun LunaClaire berbeda, dia menghabiskan hampir 4 bar HP point hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 menit saja.
Meskipun Layla pun hampir sama, namun waktu yang dibutuhkannya lebih banyak di bandingkan LunaClaire yang hanya membutuhkan waktu sebentar saja. Selain itu yang menjadi perhatian lain adalah sebuah skill yang aktif dalam pertarungan.
Semua orang pasti sudah melihatnya bahwa LunaClaire sempat kehilangan semua Hp Point miliknya dalam pertarungan tadi. HP point LunaClaire sudah mencapai titik 0%, namun dalam sekejap ketika Remain Light LunaClaire muncul, LunaClaire seperti bangkit kembali. Remain Light itu berubah menjadi kobaran api sebelum LunaClaire melanjutkan serangan miliknya.
Skill itu adalah skill pasif dari pet milik LunaClaire yaitu Phoenix. Phoenix memiliki skill pasif Rebirth Fire yang berguna untuk menghidupkan kembali player yang sudah mati dalam sekejap. Skill Rebirth Fire sendiri memiliki waktu Cooldown yang sangat lama, yakni 1 hari « 24 Jam ».
Karena itulah skill ini hanya bisa digunakannya oleh LunaClaire dalam satu kali pertarungan saja.
Namun dengan kekuatan LunaClaire yang tinggi, mengalahkannya satu kali saja akan sangat sulit.
Apalagi jika dia punya 2 nyawa.
Karena sudah terbongkar, mungkin sebagian orang akan beranggapan bahwa LunaClaire sedikit curang memiliki skill pasif ini nantinya. Namun itu bukan masalah buat LunaClaire karena sebagian player besar di game ini pun memiliki skill hebat lainnya yang mereka sembunyikan. Contohnya saja skill milik Rein serta pemimpin legion Rohan Lucius yang baru-baru ini sudah terbangkar. Bukan tidak mungkin bahwa pemimpin-pemimpin Legion lain masih menyembunyikan skill terkuat milik mereka, termasuk juga Layla.
Bukan rahasia lagi bahwa para player besar menyembunyikan skill rahasia mereka. Dalam sebuah event besar seperti Legion Wars ataupun event seperti ini yang sering melakukan live streaming, para pemain besar selalu bertarung setengah-setengah, karena mereka tidak ingin skill terkuat mereka terekspos dan terdaftar di dalam web resmi LLO.
Beda lagi jika mereka bertarung tanpa dilihat orang lain seperti saat melakukan boss raid di dalam Dungoen yang tidak di tayangkan keluar, para player tersebut akan menggunakan skill terkuat mereka tanpa rasa takut skill rahasia mereka terbongkar.
Namun LunaClaire yang sudah tau hal itu tetap menggunakannya.
Alasannya adalah tentu saja adalah karena dia tidak sedang main-main sekarang. Tujuan dia adalah membuat Ludnica menjadi Legion terkuat di LLO. Karena itulah dia sudah tau kosekuensinya ketika dia mengambil langkah pertama, yaitu seluruh kempuan dia akan diketahui oleh semua orang. Bahkan kini di dalam web resmi pun, informasi mengenai Legion Ludnica serta profil dirinya pun sudah terupdate dan bisa di lihat oleh semua orang.
Ketika event ini berakhir, seluruh kota kini mulai bersinar. Dinding cahaya mulai bergerak dari alun-alun kota dimana NPC pria berjubah hitam berada ke seluruh Sindria. Cahaya itu adalah cahaya yang sama ketika seluruh NPC di kota ini menghilang, namun kali ini cahaya itu memperbaiki seluruh kota menjadi sedia kala.
NPC pria berjubah hitam pun kembali muncul di pusat area teleportasi dimana dia ada sebelumnya.
"... Sudah selesai. Yosh sekarang giliranku." Game Master Raie yang sejak tadi duduk di gedung tertinggi kota ini memperhatikan seluruh pertarungan terlihat mulai berdiri dari posisinya.
Sayap kuning miliknya mulai menbentang dan dia mulai terbang ke langit.
Sebuah layar hologram besar muncul di berbagai tempat di kota Sindria memperlihatkan sosok Raie yang kini mendarat di depan orang-orang yang sudah mengalahkan Gate Guardian. Dengan sebuah senyuman yang sangat tajam, dia mendarat dan mendekat Layla, LunaClaire, dan yang lainnya.
"Congratulation!!" Ucap Raie.
"Raie!!" Ucap Layla.
Raie terlihat mulai menatap tajam sambil tersenyum padanya kali ini. Apa yang dilakukannya terlihat membuat Layla sangat kesal dan marah saat ini. Layla memang sangat kesal padanya terutama karena Raie seperti sudah mempermainkannya. Alasannya tentu saja karena orang yang mengatur Event kali ini adalah Raie.
Layla menganggap bahwa Raie menurunkan boss monster dengan level sangat kuat di wilayahnya sekaligus adalah rencana dia.
Dengan sebuah tindakan cepat, Layla terlihat menyerang Raie dengan anak panah cahaya miliknya. Serangan itu cukup cepat dan membuat Raie terkejut. Bukan hanya Raie sendiri, namun semua orang yang melihat tanyangan ini pasti terkejut dengan tindakan Layla kali ini.
Namun serangan itu tidak bisa menyentuh Raie sama sekali, karena sebuah menu hologram bertuliskan Immortal Objek muncul menahan serangan anak panah Layla tepat di depan wajahnya. Serangan itu memantul dan menghantam sebagian tanah di sekitar tubuh Raie.
"... Cih."
"Hmmmm Aku sangat terkejut Layla. Kau adalah satu-satunya orang yang berani menyerang Game Master."
"Bukankah event kali ini adalah untuk mengalahkanmu, lalu kenapa kau masih menjadi objek abadi di game ini Raie?"
"Padahal aku datang kemari untuk mengucapkan selamat untuk kalian. Tapi sambutannya cukup dingin disini. Tapi biarlah, aku akan menjawab pertanyaanmu itu terlebih dahulu. Event ini memang untuk mengalahkanku, tapi bukan disini tempatnya. Kau harus menuju ke istana ku di Alcanesz Sky Island. Untuk mencapai kesana kalian, sudah mendapatkan kunci nya."
"Apa maksudmu?" Tanya Layla.
"... Seharusnya semua hadiahnya sudah terkirim ke semua orang yang bertahan di kota ini. Untuk semua yang menonton tayangan ini, terutama player yang sudah bertahan di kota Sindria coba lihatlah di dalam kantung item kalian. Kalian pasti akan melihat sebuah item berbentuk kunci bertuliskan Alcanesz Key." Ucap Raie.
Karena kini seluruh orang sedang melihat tayangan Raie kali ini, orang-orang yang masih bertahan di kota Sindria secara serentak mulai membuka menu Controller mereka dan mengecek nama barang yang di sebutkan oleh Raie.
"... Ada 238 player yang masih hidup dan berhak mendapatkan hadiah. Hadiah tersebut adalah Alcanesz Key. Item digunakan untuk masuk ke Alcanesz Sky island dengan cara memperlihatkannya kepada NPC pria berjubah hitam di pusat kota. Kalian akan dikirim secara random di Alcanesz sky island dan harus menemukan sebuah pintu gerbang menuju istana ku disana. Kunci tersebut digunakan untuk masuk ke dalam istanaku dan hanya bisa di gunakan 1 kali saja. Karena itulah kalian harus bersiap-siap sebelum memasuki istana ku. Jika kalian mati, maka kalian akan di kirim kembali di pusat kota ini. Jadi berhati-hatilah!!" Ucap Raie.
Setelah itu, seluruh tayangan yang memperlihatkan Raie mulai di tutup secara serentak. Itu menunjukan bahwa event Raid Boss ini sudah berakhir.
Namun sosok Raie masih berada di hadapan Layla.
"... Huah Akhirnya berakhir juga. Tapi ini belum selesai untuk kalian." Ucap Raie sambil melihat ke kelompok Layla dan lainnya.
Raie terlihat mulai berjalan mendekati kelompok Layla yang beranggotakan LunaClaire, Thristan, William, Cecilia, Kagura, Lancelot, serta Eowen. Mereka masih berada di satu area yang sama tepat di area dimana mereka mengalahkan the Gate Guardian.
"Kalian benar-benar sangat hebat ya. Aku tidak menyangka the Gate Guardian bisa di kalahkan hanya dengan 8 orang saja. Terutama LunaClaire dan Layla, kalian adalah orang yang paling banyak menguras HP the Gate Guardian dalam waktu yang cukup singkat." Puji Raie.
"Terima kasih banyak." Ucap LunaClaire.
"Senang bertemu denganmu LunaClaire, ah benar juga ini adalah pertemuan pertama kita di game ini kan."
"Benar sekali."
"Kau memiliki kekuatan yang besar, tapi kenapa kau tidak kelihatan selama ini. Aku tidak pernah melihatmu dalam Legion Wars, Tournament, dan event lainnya selama ini?"
"... Mah alasanya karena aku melakukan clear mission selama ini. Karena itulah aku jarang mengikuti event-event besar."
"Karena aku tidak punya hak untuk beberapa system, aku memang tidak tau seberapa banyak player kuat di game ini. Karena itulah aku cukup kaget saat melihat dirimu pertama kali mendirikan Legion ke 6. Kau sangat berani LunaClaire, tindakanmu membuat game ini mulai hidup kembali. Karena itulah aku membuat Event ini."
"Apa maksudmu?" tanya LunaClaire.
"Kau memang mempunyai sebuah rencana." Ucap Layla di samping Raie. "... Tapi aku pasti akan mengalahkanmu dan mengambil wilayahku kembali. Tunggu saja Raie. Kita pergi!!"
Meskipun Layla terlihat membenci Game Master Raie yang berada didekatnya seperti ingin membunuhnya saat ini, namun Raie tetap tersenyum padanya tanpa rasa takut. Tentu saja karena Layla tidak bisa menyentuhnya sama sekali. Posisi sekarang Layla seperti di permainkan olehnya karena itulah dia merasa sangat kesal.
"Eh kau mau kemana Layla?" tanya Raie.
"Aku sangat kesal berada didekatmu."
"Apa kau tidak ingin mendengar alasanku."
"Itu tidak perlu."
"... Cih kau memang dingin seperti biasanya. Tapi sebelum aku pergi aku akan memberikan hadiah terakhir untuk kalian ber 8. Tunggu sebentar ya." Raie terlihat membuka menu Controllernya dan mengirimkan sesuatu padanya. "... Yosh kalian sudah menerimanya kan."
Sebuah menu hologram muncul kepada mereka semua.
"Live Concert?" Ucap Cecilia.
"Yups. Itu adalah tiket konser diriku yang akan di adakan pada 31 agustus mendatang di Tokyo Dome. Itu hadiah utama dari Raid Boss kali ini, karena kalian membuat party secara secara tidak langsung kalian semua berkontribusi dalam menyelesaikan raid boss kali ini. Kalian beruntung dan aku harap kalian semua datang."
"... Terima kasih." Ucap LunaClaire dan Cecilia.
"Aku pasti hadir Raie-chan." Ucap Thristan.
"Cih, kita pergi Thristan." Tanpa menunggu lama, akhirnya Layla pergi dari tempat itu dengan menggunakan scroll teleport. Dia pun langsung membubarkan party yang mereka buat sebelumnya.
"... Dia pergi, sikapnya masih belum berubah sejak dulu." Ucap Raie.
"Apa kau mengenal Layla?" tanya LunaClaire.
"Yah, kita memang sudah beberapa kali bertemu. Ah, aku lupa belum memberitahu kalian alasanku membuat event ini kan. Maaf-maaf."
"Tidak perlu meminta maaf. Tapi kau cukup menyenangkan ya Game Master." Ucap LunaClaire.
"Kau bisa memanggilku Raie saja. Kalau begitu, aku akan melanjutkan perkataanku sebelumnya, alasanku membuat event ini adalah untuk meramaikan kembali game ini. Dengan menghilangnya kekuasaan atas wilayah-wilayah oleh Legion berkuasa, maka para player lain akan mencoba membuat Legion baru lagi. Aku ingin menciptakan game ini seperti dulu lagi dimana banyak sekali pertempuran antar Legion untuk memperebutkan wilayah dan kekuasaan di game ini. Karena itulah aku perlu gebrakan besar untuk membuat hal itu. Dengan banyaknya player yang kuat, aku yakin jika wilayah ini kosong mereka dapat dengan mudah membeli sebuah wilayah serta mendirikan Legion baru."
"Itu artinya, kau berencana mengambil alih seluruh wilayah kekuasaan dari ke 5 Legion?" Tanya William.
"Yup itu adalah tujuan utamaku, dengan begitu Legion baru ataupun lama memiliki awal yang sama. Tapi sepertinya lebih sulit dari perkiraanku karena para player yang ada saat ini sangatlah kuat-kuat. Tidak mudah bagiku untuk mengambil alih seluruh wilayah di game ini."
"Apa karena alasan itulah kau membuat boss monster dengan level yang lebih tinggi?" Tanya William.
"Maksudmu level 200. Tidak-tidak, mungkin kalian belum tau saja tapi monster level 200 memang sudah ada di game ini. Bahkan ada monster yang melebihi level itu di game ini sekarang, hanya saja belum terungkap saja. Kalian harus mulai menyelesaikan sebuah alur untuk membuka Hidden Quest menuju Raid Boss level ini. Seperti yang dilakukan LunaClaire untuk mendapatkan Special Class Ashura. "
"Aku bahkan tidak tau apa-apa." Ucap LunaClaire.
"Sebuah alur, maksudmu kita harus membuat Alur Quest sendiri?."
"... Ups, Maaf lupakan perkataanku barusan. Aku harap kalian bisa melupakan apa yang ku ucapkan barusan." Ucapnya sambil meletakan telunjuk tangannya di depan mulut. "Yah sepertinya aku harus segera pergi dari sini. Terima kasih untuk tontonannya ya, kita akan bertemu lagi di dalam istanaku. Itupun jika kalian bisa menemukanku. Bye-Bye."
Sebuah lingkaran sihir terlihat muncuk di atas serta permukaan tanah dimana Raie berada. Lingkaran sihir berwarna kuning keemasan yang sekejap bergerak maju saling bertabrakan. Setelah itu tubuh Raie terlihat menghilang di tempat dirinya berdiri.
Puluhan bulu-bulu dari sayapnya bagaikan terlepas setelah dia menghilang dan kini berterbangan di sekitar area dimana dia berdiri beberapa saat lalu.
Itu adalah sebuah efek fisual berteleportasi yang sungguh menakjubkan dari seorang Game Master.
***
Setelah pertarungan itu LunaClaire, Cecilia, Alice, dan Kagura akhirnya kembali ke Ludnica. Mereka semua disambut oleh Rein dan XiaoLyn yang sebelumnya menonton mereka di markas utama Legion Ludnica ini.
"Kenapa kau memperlihatkan kemampuan Phoenix LunaClaire?" Komentar Rein pada LunaClaire.
"Tidak apa-apa, cepat atau lambat semua kekuatanku akan terungkap juga." Jawab LunaClaire yang terlihat bergerak dan merebahkan tubuhnya di atas meja kayu di dalam rumah itu.
"Kami kembali." Ucap Cecilia dan Alice secara bersamaan.
"Selamat datang kembali. Ouwh ternyata ada orang baru di Legion ini, baguslah kalau begitu LunaClaire." Kata XiaoLyn yang melihat kedatangan Alice. "... Senang berkenalan denganmu, namaku XiaoLyn."
"Ouwh namaku Alice, senang berkenalan denganmu." Ucap wanita yang memakai avatar Zombie tersebut.
"Ehhhh sangat menarik, kau punya Avatar yang sangat langka."
"Kata orang-orang di kota avatar ini sangatlah langka, tapi aku tidak mengerti juga karena ini pertama kali aku memainkan game ini. Di game sebelumnya pun penampilanku memang sangat gelap."
"Game sebelumnya?"
"Aku mentransfer akun ku dari game Alfheim Online."
"Alfheim Online, aku juga sempat memainkannya dulu."
"Benarkah, nona XiaoLyn memilih ras apa?.... Aku memilih ras Sprigan."
"Pantas saja kau bisa mendapatkan avatar zombie itu. Kalau aku memilih ras Cait Sith dulu."
"Apa karena itu juga nona XiaoLyn mendapatkan avatar seperti sekarang."
Jika diperhatikan avatar XiaoLyn yang menyerupai seperti seekor wanita rubah memang sangat mirip dengan ras Cait Sith di Alfheim Online. Namun di dalam LLO, tidak ada ras yang membedakan seperti di LLO yang terbagi menjadi 9 ras khusus. Di LLO ada puluhan ras yang bisa didapatkan secara random atau membelinya di Item Mall menggunakan Gold Coin « uang asli ».
"Mungkin seperti itulah."
"Lalu wanita di belakangmu itu Cecilia-chan?" Tanya XiaoLyn.
Ada seorang wanita dengan rambut hitam gelap dengan pakaian khas jepang dengan tattoo naga serta 4 katana di pinggang kiri dan kanannya. Wanita itu adalah Kagura yang bergabung dengan LunaClaire di tengah pertarungan tadi di kota Sindria.
"Selamat siang."
"Perkenalkan dia adalah Kagura mungkin kalian sudah melihatnya tadi di dalam live streaming. Dia yang membantu kami mengalahkan the Gate Guardian." Ucap LunaClaire memperkenalkannya pada XiaoLyn dan Rein. "... Ayo duduk disini Kagura."
"Terima kasih banyak."
XiaoLyn dan Rein terlihat tidak begitu senang dengan kehadiran Kagura yang mulai masuk ke dalam dan duduk bersama mereka. Dari cara mereka, sepertinya mereka memang mengenal siapa Kagura sebenarnya dan itu bukan sesuatu yang sangat baik.
Meskipun begitu Kagura tetap tenang dan duduk bersama dengan LunaClaire.
"Sepertinya kalian berdua mengenal siapa aku sebenarnya?"
"Tentu saja."
"Aku bisa langsung menebaknya dari senjatamu itu."
Jawab Rein dan XiaoLyn.
"Jadi begitu, baguslah kalau begitu aku tidak perlu berbicara lebar lagi." Kata Kagura.
"Ehhh apa yang terjadi?... Kalian saling mengenal?" Tanya LunaClaire yang sedikit kebingungan dengan keadaan ini.
"Jika kau seorang pemain yang sudah cukup lama di game ini, mungkin kau sudah sangat mengenalnya. Meskipun begitu ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya." Ucap Rein.
"Apa maksudmu?"
"Kau sudah mendengar isu kebangkitan kelompok Evilstain kan?... kelompok yang dulu sering menyerang dan merampas wilayah Legion Legion kecil. Mereka menampakan dirinya lagi akhir-akhir ini."
"Lalu?"
"Pemimpin dari kelompok tersebut adalah seorang Player yang dikatakan sangat kejam. Dia menghabisi seluruh musuhnya tanpa tersisa. Mereka tidak tau nama player tersebut, namun dia adalah player yang menyerang menggunakan 2 buah katana. Seorang Player yang mempunyai Tatto naga di pundak kirinya. Dikenal sebagai Iblis merah, sang pemilik special Job Samurai." Ucap XiaoLyn.
"Kau adalah orang itu benarkan, nona Kagura?" tanya Rein.
"Aku tidak mengira masih ada orang yang masih mengingat tentang diriku itu." Kata Kagura dengan senyuman tenang di wajahnya. "... Kau benar, orang itu adalah diriku."
"Ehhhhhhh benarkah?"
"Ehhh?"
LunaClaire, Cecilia, dan Alice yang mendengar itu sangat terkejut. Dia tidak menyangka bahwa wanita yang bersamanya itu adalah orang dalam cerita tersebut. Dari penampilannya saja Kagura memang tidak menampilkan sosok kejam yang diceritakan oleh Rein dan XiaoLyn.
"Itu sudah lama sekali, saat ini aku hanyalah mantan dari pemimpin dari kelompok tersebut. Dan alasan kenapa aku datang kesini pun aku ingin membicarakan tentang hal itu dengan kalian semua yang ada disini. Aku ingin meminta pertolongan Legion Ludnica."
"Apakah ini yang sempat kau bilang tadi?" Tanya LunaClaire.
"Benar sekali." Jawab Kagura.
"Apa itu?" Tanya LunaClaire lagi.
"Ini tentang kelompokku Evilstain, aku ingin memusnahkannya lagi."
"Memusnahkannya lagi, apa maksudmu?" Tanya Rein.
"Mungkin aku harus menceritakannya pada kalian semua. Seperti yang kalian tau bahwa kelompok Evilstain adalah kelompok yang sangat kejam dulu. Sejak menjadi pemimpin tersebut tujuanku adalah ingin menjadi player yang sangat kuat dan memiliki banyak sekali harta yang banyak. Kami menyerang legion kecil dan menjual wilayah mereka, sampai akhirnya kelompok kami mulai di kenal buruk oleh banyak orang. Namun lama kelamaan para Player mulai saling bekerja sama untuk memusnahkan kelompok kami sampai akhirnya 4 Legion besar muncul dan kami pun mulai sulit untuk bergerak. Saat itulah anak buahku mulai menyarankan padaku untuk membuat Legion besar seperti yang dilakukan oleh yang lainnya untuk melawan 4 Legion besar tersebut. Tapi aku tidak menyukai saran mereka dan akhirnya memutuskan membubarkan kelompok Evilstain. Aku meninggalkan kelompok tersebut dan berhenti bermain LLO. Namun sebelum meninggalkan kelompokku, aku melawan anggotaku yang tidak terima dengan keputusanku. "
"Kenapa kau tidak ingin mendirikan sebuah Legion?" Tanya LunaClaire.
"Alasannya mungkin karena aku tidak suka dikekang oleh Aturan. Karena itulah aku menolak saran tersebut. Aku tidak menyukai sistem game peperangan seperti Legion Wars seperti sekarang saat ini, aku lebih suka bertarung bebas dan saling membunuh satu sama lain. Karena itulah aku lelah dan memutuskan untuk berhenti memainkan game ini setelah semuanya mulai berubah." Meskipun ceritanya cukup menyeramkan, namun Kagura terlihat begitu tenang. "... Lalu, saat ini kelompok Evilstain kembali muncul di dalam event kali ini. Aku sempat melihat tindakan mereka di internet. Mereka mulai mengganggu event kali ini dan membuat keresahan kembali. Tujuan mereka tetap sama seperti dulu, Mereka ingin menggunakan event kali untuk merebut seluruh wilayah yang diambil dan menggunakannya untuk mendirikan Legion Evilstain."
"Mendirikan Legion katamu?" Tanya Rein.
"Ya, itu tujuan mereka saat ini. Mereka mencoba melawan Raie dan merebut seluruh wilayah yang dimilikinya untuk mendirikan Legion ke 6 di game ini. Jika mereka berhasil, mereka pasti akan mulai menyerang ke 5 Legion lainnya dan mencoba menguasai seluruh wilayah di game ini. Karena alasan itulah aku kembali lagi, aku ingin memusnahkan kelompok itu untuk sekali lagi. Evilstain bukanlah kelompok dengan tujuan menguasai wilayah game ini, aku membuat kelompok Evilstain sebagai kelompok yang sangat kejam dan jahat. Aku ingin sejarah mengenai kelompok tersebut tetap seperti itu."
"Huh apa apaan alasan konyol itu." Kata XiaoLyn.
"Apa kalian tau insiden Sword Art Online, game pertama yang menelan korban jiwa sebanyak 4000 player lebih di seluruh dunia. Terus scandal Alfheim Online dan perusahaan Rekt, GGO dengan pembuhan berantai, dan Ordinal Scale. Game tersebut memiliki sisi gelap yang cukup terkenal bukan. Untuk LLO aku menciptakan sisi gelap game ini dengan kelompok Evilstain milikku. Aku tidak ingin sejarah itu berubah, karena itulah dengan memusnahkan kelompok Evilstain kembali adalah cara agar sejarah itu tetap tidak berubah. Karena itulah aku datang kesini meminta bantuan kalian. Aku ingin meminjam kekuatan kalian untuk menghancurkannya?"
"Bukankah kau cukup kuat, kenapa kau meminta bantuan kesini?" Tanya XiaoLyn.
"Jujur saja, kini kekuatanku tidak sama dengan yang dulu. Meskipun seluruh skill, level, dan kemampuan bertarungku tetap sama, namun item yang kugunakan saat ini berbeda dengan yang dulu. Aku sudah menghancurkan seluruh item, senjata, dan armor terkuatku sebelum berhenti. Seluruh barang yang kuganakan saat ini adalah barang-barang yang kubeli denga harga murah di pasaran. Dengan kekuatanku sekarang, aku tidak cukup kuat untuk melawan anggota Evilstain yang sudah cukup berkembang saat ini. Aku sudah tidak bermain selama 3 tahun terakhir, karena itulah banyak yang tidak kuketahui saat ini."
Selama 3 tahun terakhir, banyak sekali pembaharuan yang terjadi. Seperti Skill yang bertambah, item baru dan sangat kuat, status baru, wilayah baru, Raid boss bari, Quest baru, Class Baru, dan lain-lainnya. Dengan pembaharuan tersebut, tentu saja Kagura merasa seperti pemain baru disini.
"Aku kira kau ingin bergabung dengan Legion Ludnica milikku. Aku sepertinya berharap terlalu banyak." Ucap LunaClaire dengan wajah sedikit kecewa.
"Maaf, tapi aku tidak menyukai berada di dalam Legion."
"Apa boleh buat. Tapi apa yang bisa ku lakukan sekarang?" Tanya LunaClaire.
Tiba-tiba Rein terlihat terkejut dan mulai bertanya pada LunaClaire.
"Tunggu LunaClaire, apa kau benar-benar ingin membantunya?... Kau sudah mendengarnya kan, dia adalah mantan dari pemimpin kelompok Evilstain."
"Eh aku mendengarnya. Lantas kenapa?"
"Kenapa katamu?"
"Jujur saja, meskipun aku pernah mendengar tentang mereka namun aku tidak punya sedikit masalahpun dengannya. Lagi pula, aku ingin berterima kasih juga pada Kagura karena dia telah menolong ku tadi untuk mengalahkan Gate Guardian."
"Ehhh."
"Aku tidak memaksa semuanya untuk menolongku."
"Meskipun kau bilang begitu, kau tidak tau seberapa kuat kelompok itu sekarang kan?... Hanya berdua saja, apa yang bisa kalian lakukan. Dasar!!" kata Rein terlihat sedikit kesal. "... Jadi apa rencanamu Kagura?"
"Tsundere!!" Bisik LunaClaire.
"Huh apa kau bilang?" Teriak Rein.
"Rencanaku sudah berjalan saat ini. Dengan ikut dalam pertempuran tadi, aku yakin dia sudah mengetahui siapa aku sebenarnya."
"Dia?" Tanya LunaClaire.
"Dia adalah pemimpin kelompok Evilstain saat ini yang merupakan salah satu anak buahku dulu, nama dia adalah Veneno. Dia adalah seorang SAO survivors dan pernah memasuki kelompok Laughing Coffin di dalam game tersebut."
"Benarkah itu?" tanya Rein yang terkejut mendengar ucapan Kagura.
"Itulah yang dikatakannya padaku sebelum aku merekrutnya."
Eh apa-apa, aku tidak mengerti dengan apa yang kalian bicarakan?... Laughing Coffin apa itu?" tanya LunaClaire.
"Laughin Coffin adalah sebuah guild merah yang melakukan PK di dalam game SAO. Mereka hanya bertujuan menyiksa dan membunuh para player di game tersebut dan dikenal sangat kejam. Tapi dalam buku dikatakan bahwa mereka sudah hancurkan oleh Guild Knight Of the Blood, meskipun mereka hanya mampu membunuh 21 anggota mereka. Tapi apa benar ketua Evilstain bernama Veneno itu adalah anggota dari guild itu??" tanya Rein.
"Tidak tau, tapi dia memang terlihat cukup kejam saat membunuh musuhnya di dalam game ini. Meskipun begitu aku tidak terlalu yakin dengan apa yang dikatakannya itu. Tapi faktanya bahwa dia yang mengerahkan seluruh kelompok Evilstain kali ini."
"Jadi dengan mengalahkan Veneno, kelompok Evilstain akan hancur?" tanya LunaClaire.
"Kemunculan diriku mungkin akan membuatnya takut, karena itulah dia mungkin akan berusaha untuk menyerangku agar rencananya bisa berhasil. Tapi mereka mungkin akan berpikir 2 kali saat ini karena aku berada di Legion ini. Dengan tingginya popularitas yang kini di sandang oleh Legion ini, mereka tidak akan berani menyerang langsung diriku."
"Pada akhirnya kau hanya memamfaatkan kami saja demi tujuanmu." Cetus Rein.
"Aku memiliki hubungan yang cukup buruk dengan ke 4 pemimpin legion lainnya, karena itulah aku tidak bisa berada di dekat mereka. Saat pertarungan tadi pun pemimpin legion Ariandale Layla terus mengawasiku."
"Eh jadi kalian saling mengenal?" Tanya LunaClaire.
"Kami pernah bertemu satu kali, namun aku belum pernah bertarung dengannya."
"Jika Veneno tidak akan menyerangmu karena berada disini, bagaimana cara kita menemukannya?" Tanya XiaoLyn.
"Tempat persembunyian, pasti kau memilikinya dulu benarkan?" Tanya LunaClaire.
"Mereka tidak ada disana, aku memang sudah menduganya. Banyak sekali Map baru di game ini, karena itulah mereka pasti membuat tempat berkumpul yang baru."
"Tentu saja mereka pasti bukan orang yang bodoh." Kata Rein "... Jadi bagaimana cara kita menemukanya?"
"Tentu saja, kita akan pergi ke Alcanesz Sky Island dimana Raie berada. Tujuan mereka adalah mengalahkan Raie dan merebut seluruh wilayah yang dia kuasai. Jika kita mencari Raie, maka kita akan menemukan mereka."
"Jadi seperti itu, lalu bagaimana cara kita pergi kesana?"
"Alcanesz Key, semua orang yang berada di Sindria dan bertahan hidup dari Raid Boss tadi mendapatkan item tersebut. Kita bisa pergi ke Pulau Alcanesz dengan item tersebut."
"Ya aku juga dapat. Ada sebuah item yang ku dapat tadi bertuliskan Alcanesz Key setelah Raid Boss tadi berakhir." Ucap Alice sambil mengangkat tangannya.
"Benarkah kau mendapatkannya juga Alice?." Tanya Cecilia.
"Ya."
"Apa benda tersebut bisa di transfer?" Tanya Rein.
"Aku sudah melihatnya dan benda tersebut bisa di transfer ke pemain lain."
"Kalau begitu, maaf Alice boleh aku meminta item tersebut?" Tanya Rein.
"Kau boleh mengambilnya. Karena aku masih pemula, sepertinya aku tidak bisa ikut dalam masalah yang cukup rumit ini." Kata Alice.
"Yosh, hanya tinggal 1 lagi."
"Maksudmu aku Rein." Ucap XiaoLyn. "... Tidak tidak, aku tidak mau ikut campur dalam masalah ini. Aku hanya seorang pedagang saat ini, aku tidak akan ikut. Maaf saja ya Kagura."
"Tidak masalah, sudah kubilang kan aku tidak memaksa siapapun untuk ikut."
"Meskipun aku tidak ikut, aku bisa membantu sedikit. Aku punya sebuah senjata yang bisa digunakan oleh job class Samurai. Pedang ini aku tempa sendiri dulu dan belum pernah digunakan oleh siapapun karena hanya bisa digunakan oleh Class Samurai saja." XiaoLyn membuka menu Controller miliknya dan menekan nekan tombol menu di depannya. Mencarinya beberapa saat sebelum kemudian kumpulan cahaya muncul di depan tubuhnya yang berubah menjadi sebuah senjata berbentuk seperti Katana. "... Pedang ini aku beri nama Ame no Murakamo no Tsurugi atau Kusanagi, nama yang ku ambil dari legenda jepang."
Di dalam LLO ada sebuah skill bernama Origin. Para player dengan job Base Smith dan selanjutnya mempunyai skill ini yang digunakan untuk membuat sebuah item, armor, ataupun senjata original yang mereka tempat sendiri. Jika hasilnya sebuah item tersebut belum pernah muncul ataupun terdaftar dalam system game LLO, maka pembuat mempunyai hak untuk menamai item tersebut.
Skill ini memperlukan 20 bahan material untuk melengkapi proses tempa sebelum hasilnya keluar. Meskipun begitu, mendapat hasil terbaik dari proses ini hanya memiliki peluang sebesar 3% saja, dan terkadang meskipun material yang dimasukan sangatlah langka sekalipun bisa terjadi kegagalan dan menjadi sampah.
"... Apa kau mau meminjam pedang ini Kagura?" tanya XiaoLyn.
"Aku hanya meminjam senjatanya sampai urusanku selesai, setelah itu aku tidak akan log in kembali. Jadi berapa harga yang harus aku bayar untuk senjata itu?"
"Kau hanya perlu membayarnya 2 Milliar Gallant." Ucap XiaoLyn.
"Setuju." Kata Kagura tanpa basa basi.
"Senang berbisnis denganmu."
"Dasar otak uang." Cetus Rein.
" Ehhhh Jangan lupa, kau masih punya banyak hutang padaku Rein. Atau aku jual seluruh perlengkapanmu pada orang lain." Ancam XiaoLyn.
"Ahhhh maaf-maaf, aku bercanda."
"Kalau begitu ayo kita berangkat!!!" Teriak LunaClaire sambil berdiri.
"Maaf, tapi aku punya urusan penting di dunia nyata beberapa saat lagi. Jadi aku akan keluar."
"Ehhh??"
"Aku akan melakukan log in 3 hari lagi, jadi tunggu aku sampai saat itu tiba."
"Ehh tunggu Kagura?"
"Maaf tapi aku sudah sedikit terlambat, jadi sampai ketemu 3 hari lagi." Kagura membuka menu controller miliknya dan melakukan Log out sesaat kemudian.
"... Jangan tergesa-gesa LunaClaire. Kita harus mencari informasi dulu sebelum bertindak. Kau tidak melihat apa yang dilakukan Raie selama beberapa hari terakhir. Aku yakin di pulau Alcanesz nanti akan sangat berbahaya. Untuk sekarang kita hanya perlu mencari banyak informasi sebelum bertindak."
Bagian 2.
3 hari berlalu setelah event di kota Sindria selesai, kini Alcanesz yang yang didapatkan dari event tersebut sudah mulai dikenal luas di seluruh game. Item digunakan kepada NPC pria berjubah hitam di tempat teleportasi kota Sindria. Dengan menggunakan item ini maka player akan di kirim ke pulau langit Alcanesz.
Dikirim secara random di dalam dungeon Alcanesz Sky island, para player di berikan misi untuk menemukan keberadaan Raie disana dan mengalahkannya untuk menyelesaikan Event musim panas ini.
Namun kini para player kembali menemukan kemunduran setelah mereka berhasil bergerak satu langkah kedepan. Tidak di sangka-sangka bahwa event ini akan kembali menyajikan sebuah rahasia yang sangat sulit untuk dipecahkan pasalnya di Alcanesz Sky island para player dihadapkan dengan labirin dungeon yang begitu besar.
Para player harus melewati labirin satu persatu untuk menuju ke puncak pulau dimana istana itu berada.
Ada beberapa NPC yang tersebar di dungeon tersebut yang mengatakan bahwa ada 3 lantai yang Tidak harus mereka taklukan sebelum menuju ke istana Raie.
Player berada di bagian paling bawah pulau tersebut, dengan design seperti berada di dalam perut bumi dimana dungeon tersebut dikelilingi oleh Lava pijar yang begitu panas. Di dalamnya pun terdapat monster-monster dengan level di atas 90 yang siap menghadang mereka. Monster level 90 sudah terbilang sangat kuat game ini, biasanya monster-monster ini dilawan oleh para Player yang memiliki level di atas 100.
Dengan adanya monster ini, maka para player dengan level di bawah rata-rata harus gigit jari dan tidak memungkinkan untuk mengikuti event ini lebih jauh. Meskipun begitu, Alcanesz keys menjadi tambang emas bagi mereka.
Sindria adalah kota para pemain pemula berada. Ketika para player veteran berada di garis depan untuk mengalahkan the Gate Guardian, para player pemula sebagian berada di garis belakang melindungi dirinya masing-masing. Hampir 75% para player yang selamat dari amukan the Gate Guardian adalah para player di bawah level 60.
Alcanesz Keys sendiri adalah item yang dapat di transfer maupun di jual, karena itulah para pemula mendapatkan untung dari penjualan Alcanesz Keys.
Harga Alcanesz Keys sendiri saat ini di bandrol dengan harga 250 juta gallant. Dengan jumlah uang segitu maka para player pemula mempunyai kesempatan untuk membeli barang-barang yang sangat langka dan kuat.
Alasan dibalik meroketnya harga Alcanesz keys adalah karena Alacanes keys sendiri adalah barang sekali pakai. Setelah Alcanesz keys di perlihatkan pada NPC pria berjubah hitam, kunci tersebut akan langsung menghilang setelah player dikirim ke Alcanesz Sky island, dan ketika para pemain mati di dalam dungeon tersebut mereka akan langsung dikirim kembali ke Sindria.
Sampai saat ini, ada beberapa kelompok yang sudah mencoba memasukinya, namun mereka harus gigit jari dan kembali lagi ke Sindria setelah dikalahkan para monster disana. Meskipun mereka sudah menyiapkan diri, menelusuri Alcanesz Sky island memerlukan banyak waktu dan tentu saja uang.
Dengan sistem seperti ini maka para permain harus mulai bertaruh karena mereka tidak bisa menggunakan 1 Alcanesz keys saja. Jika mereka berhasil maka harga yang didapatkan sangatlah besar yaitu belasan wilayah di Lost Legion Online.
Dengan informasi yang sudah beredar, para Legion berkuasa sudah mulai bergerak saat ini. Mereka mulai mengumpulkan sebanyak-banyaknya Alcanesz keys yang mereka bisa dapatkan. Saling berlomba dengan menawarkan harga di atas harga rata-rata menjadi kunci mereka untuk mendapatkan Alcanesz keys, bahkan harga 250 juta yang sekarang akan terus naik seiring dengan langkanya Alcanesz keys.
Para pemain yang memiliki Alcanesz keys saat ini memang menahan terlebih dahulu item tersebut dalam kantung mereka agar mendapatkan harga yang lebih tinggi.
Bagi para Legion berkuasa harga 250 juta memang terbilang kecil, alasannya mereka mempunyai pemasukan yang lebih besar. Pemasukan tersebut di dapatkan dari berbagai lini seperti contohnya adalah sewa rumah, wilayah, toko, penginapan, teleportasi, hadiah bulanan, serta banyak lagi. Setiap transaksi yang terjadi di wilayah yang dikuasai kelompok tertentu, maka 5% hasilnya akan masuk ke dalam account bank milik kelompok tersebut. Itu artinya jika seseorang menginap di penginapan di wilayah Legion rohan dengan harga 100 ribu Gallant, makan 5000 galant secara otomatis akan di transfer ke dalam account bank legion Rohan.
Untuk itulah, para Legion berkuasa bisa dengan mudah membeli Alcanesz keys tersebut.
Dengan jumlah Alcanesz Keys yang terbatas, Alcanesz keys dalam 3 hari menjadi item yang banyak dicari saat ini. Tidak hanya para penguasa, para player yang tidak memiliki Legion pun mencari item ini. Mereka membeli item ini hanya untuk masuk ke dalam Dungeon meskipun mereka tau tidak akan berhasil sampai berhadapan dengan Raie.
Alasan mereka memasuki Alcanesz Sky Island adalah Item langka serta Exp yang berlimpah. Tidak seperti sebelumnya mengalahkan para monster tidak akan mendapatkan Exp sama sekali, di dungeon ini para Exp pemain bertambah sekitar 0.020% setiap kali mengalahkan para monster di dalam sana. Para player yang berniat menaikan level mereka yang sulit bergerak di level 100 memilih memasuki Dungeon ini untuk mendapatkan sedikit Exp yang bisa mereka dapat.
Drop item yang mereka dapat pun cukup berlimpah di dungeon ini yang paling mereka cari adalah item tempat langka yang jatuh dari para monster yang dapat mereka gunakan untuk memperkuat armor / atau membuat Armor Origin. Beberapa Material yang sangat langka seperti Black diamond dan Ruby yang memiliki harga mahal di pasaran dikatakan sangat banyak berjatuhan di dungeon ini. Karena itulah harga 250 juta Gallant tidak rugi bagi para pemain level tinggi karena meskipun tidak mengalahkan raie, mereka mendapat imbalan yang cukup setimpal.
Apa mungkin Raie sudah merencakan ini sebelumnya?
Dengan berbekal informasi tersebut, saat ini Rein berada di area alun-alun kota dimana NPC pria berjubah hitam berada disini. berbekal Alcanesz keys yang diberikan Alice padanya, saat ini dia akan mencoba memasuki Dungeon Alcanesz untuk mencari informasi lebih lanjut sebelum LunaClaire dan lainnya memasuki area ini.
Tujuan Rein saat ini adalah mencari jalan untuk menembuh lantai ke 2.
Dia tau bahwa LunaClaire sudah menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli wilayah Ludnica, karena dia tidak bisa membeli Alcanesz Keys lagi sekarang. Sementara itu Rein saat ini memiliki 1 Alcanesz Keys, jika dia memakainya sekarang maka dia akan kehilangan kesempatan lagi untuk memasuki Dungeon bersama LunaClaire dan lainnya. Tentu saja dia sudah memikirkan langkah selanjutnya setelah ini.
Sebelumnya dia sudah meminta XiaoLyn untuk menyimpan 1 Alcanesz keys yang dia punya untuknya, meskipun harganya menjadi lebih mahal.
Bermodalkan seluruh item terkuat miliknya, Rein sendirian akan mencoba memasuki Dungeon ini.
Namun ketika dia sedang berjalan mendekati NPC, tiba-tiba seseorang mendekati Rein dari belakang. Mencekik lehernya dan mengangkat tubuhnya ke atas. Orang tersebut memiliki tubuh tinggi serta tubuhnya di penuhi oleh bulu merah layaknya manusia binantang.
"Lihatlah siapa yang kita temui disini?" ucapnya dengan nada berat.
"W-woy apa yang kau lakukan?" Ucap Rein sambil meronta mencoba melepaskan dirinya. Namun kekuatan yang besar dari orang yang mencekik dirinya begitu besar.
"Lama tidak ketemu Rein!!" Seseorang lainnya berbicara tepat disamping pria besar tersebut. Seorang pria yang membawa sebuah tongkat dan memakai jubah putih seperti seorang pastur tersebut.
"Gin lepaskan Rein, dia terlihat sulit bernafas." Ucap wanita disamping pria yang mencekik rein tersebut.
"Baiklah."
"Huaaahhhh huh huh, apa kau mau membuatku Log Out Gintaro." Teriak Rein marah pada pria yang berwujud seperti manusia Srigala bernama Gintaro tersebut.
"Apa kau baik-baik saja Rein?" Wanita itu kemudian memeluk Rein dengan sangat erat dan kuat. "... Gintaro kau sudah kelewat batas. Kau membuat Rein kesakita."
"Maaf-maaf sudah kebiasaan."
"Huh kau juga membuatnya sulit benafas, Vio." Ucap Pria berkacatamata di samping Gintaro.
"Bisakah kau melepaskanku Violet."
"Ahhhh maafkan aku Rein." Kata Violet.
"Huh huh huh apa yang kalian lakukan disini Gintaro, Ethans, Violet?"
"Seperti yang kau lihat kami akan memasuki Alcanesz Sky Island. Kau juga ingin memasukinya benarkan?" Ucap Ethans.
Ethans adalah player level 115 dan seorang Elemental Spesialist « 3rd Job ». Biasanya para pemain dengan job base Magicians akan mudah mendapatkan Special Job setelah memasuki level 100 alasannya karena banyak sekali type special job bagi class ini. Sampai saat ini sudah sekitar 26 Special Job yang sudah terdaftar di dalam system untuk job Base seorang Magician. Jarang seorang pemain dengan job ini dengan level tinggi masih berada di tingkat 3. Ethans adalah salah seorang dari beberapa player Magicians yang masih belum mendapatkan Special job meskipun levelnya sudah tinggi.
Mungkin dia belum beruntung?
Sementara itu Gintaro adalah seorang Master Smith «3rd Job» dengan level player 112 dan Violet adalah player level 116 dengan class seorang Gunslinger.
"Jadi Legion Majestic mulai bergerak."
Ketiga player yang berada di depan Rein saat ini adalah anggota dari salah satu Guild berkuasa Majestic.
Guild Majestic sendiri adalah Guild yang memiliki wilayah paling sedikit di antara ke 3 Legion lainnya sebelum Ludnica muncul. Mereka hanya memiliki 4 wilayah saja yang dikuasai. Berbeda dengan Ariandale yang mengasingkan diri, pemimpin Legion Majestic memiliki hubungan cukup dekat dengan pemimpin Legion Rohan dan Praetorian karena itulah wilayahnya tidak pernah tersentuh oleh kedua Legion besar itu yang berada di sekelilingnya.
Entah kesepakatan apa yang terjadi diantara mereka bertiga, namun sampai saat ini Majestic adalah salah satu Legion yang tidak pernah melakukan Legion Wars berbeda dengan Ariandale, Rohan, serta Praetorian.
Legion Majestic bisa dibilang Legion yang bebas dan banyak diisi oleh pemain yang berprofesi sebagai pedagang. Ke 4 wilayah milik legion Majestic banyak di isi dengan toko-toko kelas atas yang memiliki kualitas terbaik di game ini. Tidak heran bahwa para pemain sering berdatangan ke wilayah Majestic untuk memperkuat senjata atau armor mereka. Para anggota Majestic memang sudah terkenal di game ini memiliki keterampilan dalam membuat / memperkuat Armor.
Selain pedagang, para pemain anggota Majestic adalah para player yang sering melakukan Quest. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan barang-barang atau material berharga dari setiap Quest. Jika seorang Player melakukan Quest biasanya hanya 2 atau 3 kali saja, para Anggota Majestic sering melakukan Quest berulang ulang yang tujuannya untuk mengumpulkan barang-barang dari quest tersebut.
XiaoLyn sendiri dulunya adalah seorang anggota dari Legion ini, namun kini dia sudah keluar dan membuka toko di luar wilayah Majestic.
Meskipun Legion ini sebagian besar berisi para pedagang atau pengumpul Item, bukan berarti Legion ini tidaklah kuat.
Di LLO sering diadakan sebuah Tournament yang diselenggarakan 1 tahun sekali setiap akhir Desember untuk mengetahui siapakah yang terkuat di game ini. Ada beberapa yang di pertandingkan yaitu Duel Player, Double Wars, dan yang terakhir Survival Game.
Duel Player sendiri adalah pertandingan 1 lawan 1 yang berlangsung selama 10 menit. Semua aturan sama seperti PvP, dinyatakan menang saat pemain lain terbunuh. Double Wars adalah pertandingan 2 lawan 2 yang berlangung selama 10 menit.
Sementara itu Survival Game adalah pertarungan antar grup atau 7 lawan 7. Pertandingan ini memiliki aturan serta pertandingan yang cukup berbeda dengan Duel Player dan Double Wars. Para Player akan dikirim pada semua map khusus dimana grup akan memiliki daerah kekuasaan masing-masing. Dalam Survival Game ada sekitar 5 grup yang akan bertanding secara bersamaan dalam satu waktu, tugas mereka ada 2 yaitu membunuh pemimpin kelompok tersebut atau merebut daerah kekuasaan mereka dengan menghancurkan bendera lawan. Setiap kelompok yang berhasil mengalahkan pemimpin atau menghancurkan Flag akan di berikan poin 1. Pertandingan ini dilangsungkan selama 30 menit dan bagi kelompok yang mempunyai point tertinggi akan menjadi pemenangnya.
Dalam Tournament yang diselenggarakan langsung oleh pengembang game LLO ini, Legion Majestic lah yang selalu menjadi pemenang dari setiap kategori. Dan pemimpin Legion Majestic sendiri adalah pemenang dari ketegori Double Wars serta Survival Game selama 3 tahun berturut turut. Sementara itu kategori Duel anggota mereka hanya berada di posisi 2 dan 3 saja.
"Aku melihat video pertarunganmu beberapa minggu lalu Rein, kau melawan Lucius di dalam Colasium. Pertarunganmu itu sangatlah keren." Ucap Gintaro sambil menepuk pundak Rein.
"Terima kasih Gin. Tapi aku kalah dalam pertarungan itu."
"Hahaha, tapi kau sudah membuat Lucius bertarung bersungguh sungguh. Kau harus bangga dengan hal itu."
"Meskipun kau kalah, aku tetap menyukaimu Rein." Kata Violet.
"T-terima kasih Vio."
"Ehhh kenapa kau menjauh Rein."
"Kau begitu dekat."
"Tidak apa-apa kan, dulu kita sering bergandengan tangan." Vio menarik tangan Rein dan menggandengnya. Rein terlihat begitu terganggu dengan sikap Violet yang bergitu anggresif kepadanya.
Mereka bertiga terlihat cukup akrab dengan Rein jika dilihat dari cara mereka berbicara. Semuanya bukan tampa alasan karena Rein sendiri sebelum menjadi seorang Chaser « Solo Player » pernah bergabung dengan Legion Majestic meskipun hanya sebentar. Mereka berempat saling mengenal saat berada di Legion tersebut dan sering melakukan misi bersama. Namun Rein akhirnya keluar dan menjadi seorang Chaser dengan alasan ingin menaikan level character miliknya dan mencari Special Class untuk dirinya dengan menjalankan Quest sendiri. Meskipun Level character Rein akhirnya mencapai maksimal, namun dia gagal mendapatkan Special class.
"Rein aku dengar kau bergabung dengan Legion baru itu, benarkah itu?" Tanya Ethans. "... Kenapa kau bergabung Legion itu?"
"Aku juga ingin mendengar alasannya?" Kata Violet cemberut dan penasaran.
"Pemimpin Legion tersebut adalah temanku. Dan aku sempat mencampuri urusan dia dengan legion Rohan."
"Guild Rohan, apa maksudmu?"
"Lucius orang itu datang ke wilayah kami dan menantang LunaClaire untuk bertarung. Aku tidak suka dengan cara Lucius ancaman Lucius yang akan mencoba mengambil alih wilayah Ludnica jika dia menolaknya. Karena alasan itulah aku menantang Lucius untuk bertarung. Namun sepertinya tindakanku membuat LunaClaire marah. Untuk menenangkannya aku menawarkan diri untuk bergabung dengan Legion miliknya jika aku kalah dalam pertarungan itu. Karena itulah kini aku membantu LunaClaire."
"Lagian kenapa juga kau ingin membantunya. Biarkan saja dia menyelesaikan urusan mereka sendiri Rein." Ucap Violet yang sedikit kesal.
"Karena LunaClaire adalah kenalanku."
"Kenalan, apa maksudmu di dunia nyata?"
"....E-ehh, Violet bisakah kau menjaga jarak denganku."
"Cepat jawab aku Rein?"
"Y-ya, kami saling kenal di dunia nyata."
"Cewek atau cowok?"
"C-cewek." Jawab Rein sambil mengalihkan pandangannya kesamping ketika wajah Violet semakin mendekat. Namun mendengar jawaban itu, Violet terlihat mulai marah.
"Aku tidak menerima ini." Teriak Violet sangat marah. "... Rein, aku ingin bertemu dengan cewek itu di dunia nyata. Tolong beritahu dia bahwa aku ingin menemuinya."
"Tunggu kenapa kau ingin bertemu dengannya?"
"Sudah jelaskan kalau kau adalah milikku."
"Tunggu Violet."
Rein dan Violet sendiri pernah bertemu satu sama lain di dunia nyata. Mereka memiliki umur yang sama, namun mereka berada di sekolah yang berbeda. Hubungan mereka hanyalah seorang teman bermain saja, namun semenjak Violet bertemu dengan Rein di dunia nyata hubungan mereka mulai berubah.
Bahkan Violet pernah mengutarakan rasa sukanya di dunia nyata ketika saling bertemu di sebuah acara.
"Sudahlah Violet, tujuan kita kesini bukan untuk itu kan. Untuk saat ini kita focus untuk tujuan kita saja, untuk masalah pribadi kau bisa menyelesaikannya nanti." Kata Ethans.
"Baiklah. Kita akan lanjutkan nanti Rein."
"Rein apa kau mau bergabung dengan kami?... Kami saat ini sedang melakukan tugas dari klien kami mengumpul drop item dari Dungeon Alcanesz Sky Island. Meskipun tujuan kita berbeda, tidak ada salahnya kan kita bersama-sama masuk ke sana. Bagaimana?" tanya Gintaro member sebuah ajakan pada Rein.
"Benar Rein, aku akan membantumu." Ucap Violet.
"Oke aku akan ikut dengan kalian."
"Yatta!!" Teriak Violet senang sembari memeluk Rein.
"Kau bisa mengambil 20% dari drop idem yang kita dapat Rein, kau tidak akan rugi." Kata Ethans.
"Tidak, aku tidak perlu. Dengan berada di kelompok ini pun, aku sudah terbantu cukup banyak. Bisa berkelompok dengan kalian itu sudah hadiah yang cukup untuk kalian."
"Begitu, ya sudahlah." Ethans membuka menu Controller miliknya dan mengajak Rein untuk bergabung dalam grup. Sebuah pesan ajakan yang muncu di depan Rein pun tanpa menunggu lama di terima oleh dirinya.
Setelah mereka membuat kelompok, akhirnya mereka mulai mempersiapkan armor terkuat mereka dan berbicara dengan NPC pria berjubah hitam. Memberikan Alcanesz Keys pada NPC tersebut,akhirnya mereka di teleportasi ke Dungeon Level 3 Alcanesz Sky Island.