"Jadi maksud lo, Pak Badri gak ketemu Agatha kemaren siang?' tanya Luo curiga.
"Pak Badri bilang, beliau ketemu dengan Rion. Rion bilang Agatha sudah pulang." Jawab Aheng membuat Luo mengerutkan keningnya.
"Kurang ajar tu bocah! Beraninya nipu orang tua!" maki Naraka.
"Menurut lo. Kenapa Rion sampai berbuat nekat seperti ini. Gue rasa, targetnya saat ini tunangan lo. Lo mau berbagi Agatha?" tanya Aheng. Mengingat Aheng tau persis bagaimana peringai Rion selama ini.
"Maksud lo?" tanya Luo tidak suka.
"Ya maksud gue. Rion ingin memiliki Agatha, lo lama-lama tolol yah? Apa karena jatuh cinta. Pikiran lo jadi tolol" tunjuk Aheng. Membuat Luo melempar sahabatnya dengan bantal.
Aheng berhasil menangkap bantal yang Luo lempar kepadanya,"santai Bos! Orang jatuh cinta memang salah satu cirinya adalah berubah menjadi sedikit tolol" ungkap Aheng.
"Bukannya sebelum Agatha kecelakaan mereka berdua memang dekat? Kita juga sudah tau seperti apa hubungan mereka, lo ngerti kan Luo? Kita juga tidak bisa sepenuhnya percaya dengan Agatha." ungkap Naraka membuat Luo menghela nafasnya.
"Kenapa? Lo udah jadi orang tolol saat ini? Tidak bisa membedakan mana yang asli dan palsu?" cibir Aheng.
"Mau gue kirim ke neraka lo? Mulut lo lama-lama gak ngotak. Lagi sensi sama siapa sih!" protes Luo yang sedari tadi di bully oleh kedua temannya.
Aheng tersenyum kecut. Dia mengajukan perdamaian melalui dua jarinya.
"Hehe, maaf" sesal nya,
"Luo. Gue tau Agatha sudah berubah. Hubungan kalian berdua juga mulai membaik. Tapi lo juga harus waspada. Jangan lengah, kita gak tau Om Bara dan Rion memiliki rencana apa. Kita juga gak bisa memastikan Agatha bersih dari dua rencana orang itu" kata Naraka mengingatkan sahabatnya.
Luo menganggukkan kepalanya.
Dia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Naraka dan Aheng yang selalu menemani Luo saat suka dan duka. Bahkan mereka berdua tidak akan segan mengingatkan Luo jika Luo salah langkah atau bimbang dalam memilih sesuatu.
"Thanks" sahut Luo.
"By the way, masakan Agatha gak beracun kan?" tanya Aheng.
"Kalau beracun udah dari kemaren-kemaren gue mati." Jawab Luo membuat Aheng dan Naraka tersenyum legah.
"Jangan bilang kalian berdua curiga dengan Agatha. Dan berpikir, jika Agatha yang buat gue seperti ini?" tuduh Luo. Aheng dan Naraka kompak menganggukkan kepala mereka berdua. Membenarkan tuduhan Luo kepada mereka berdua.
"Kita berdua sayang sama lo. Lo jangan salah paham dulu!" kata Aheng membuat Luo bergidik. Ngeri.
Rei yang saat itu ingin memberitahukan ke pada mereka bertiga bahwa nasi gorengnya sudah siap, terpaku di tempatnya. Rei tampak tersenyum kaku. Dia tidak menyangka persahabatn Luo dan kedua sahabatnya sedalam itu. Bahkan, demgan gambling mereka menyatakan saling sayang. Luo yang menyadari kehadiran Agatha alias Rei segera bangkit dari tempat duduknya, dan dia mengkalrifikasi perkataan Aheng kepadanya.
"Kamu jangan salah paham! Yang dimaksud Aheng itu, rasa sayang seperti ke sahabat. Bukan dalam konteks lain. Kamu tau kan, kalau aku masih normal?" jelas Luo panik. Rei menganggukkan kepalanya dengan kaku.
Kompak Aheng dan Naraka memukul kening mereka berdua. Mereka berdua yakin, jika sahabatnya itu memang benar-benar jatuh cinta dan akan menyandang status bucin ke depannya.
"A-aku mengerti. Kalian berdua bisa sarapan sekarang. Aku ke kamar dulu" ijin Rei membuat Luo putus asa dan kecewa.
Seharusnya Rei tidak meninggalkan Luo bersama Aheng dan Naraka.
Luo menatap Naraka dan Aheng secara bergantian. Naraka dan Aheng tau, jika arti tatapan Luo bukan hal yang baik.
"Sabar Bro! habis makan kita berdua langsung pulang. Suwer !" kata Aheng membuat Luo terduduk di sofa. Frustasi dengan tingkah absurd kedua sahabatnya.
*>*>*
Sesuai janji mereka berdua. Aheng dan Naraka bergegas pulang, setelah menghabiskan sarapan yang dibuatkan oleh Agatha. mereka berdua tidak ingin menambah masalah yang akan membuat kantong mereka kering.
Luo segera mengetuk pintu kamar Agatha.
Dia ingin melanjutkan quality time yang tertunda karena kehadiran kedua sahabatnya itu. Tidak butuh waktu lama untuk Rei alias Agatha muncul di hadapan Luo. Denagn senyuman khasnya, Rei membuka pintu kamarnya.
"Ada apa? Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Rei, membuat Luo memberengut kesal.
"Kenapa seformal itu?" tanya Luo tidak suka.
"Aku tidak ingin sahabat mu salah paham." Aku Rei membuat Luo menarik tangannya untuk segera ke luar dar kamarnya.
"Aku tidak peduli mereka salah paham atau tidak. Lagipula mereka yang datang tidak diundang datang ke sini" jelas Luo sembari menggandeng tangan Agatha untuk duduk di sofa bersama nya.
"Jangan seperti itu. Keberadaan mereka sangat penting di kehidupan kamu. Aku tahu hal itu. Semua terlihat jelas dari keakraban kaian selama ini" kata Rei menjelaskan hubungan persahabatan Luo dan kedua sahabatnya.
"Kamu benar. mereka terlalu mengkhawatirkan aku. Dan itu berlebihan" aku Luo membuat Rei tersenyum.
"Gatha, kamu tidak akan mengkhianati aku bukan?" tanya Luo, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
"Sejauh apa kamu percaya ke padaku?" tanya Rei.
"Aku tidak tahu. Karena aku sedang dalam fase menjadi orang tolol" jawab Luo membuat Rei mengernyitkan dahinya.
"Maksud mu?" tanya Rei bingung.
"Aku sedang jatuh cinta. Aku tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Jika saat ini kamu sedang berdusta ke pada ku. Aku pun akan mempercayainya" ungkap Luo membuat Rei terdiam.
Rei tidak menampik apa yang Luo katakan ke padanya. Rei mengambil inisiatif untuk mengungkap kan rasa di hatinya dengan sebuah gerakan. Rei menegcup bibir Luo secara singkat. Membuat Luo mmebeku dan berbunga-bunga secara bersamaan.
Luo melanjutkan apa yang Rei mulai.
"Aku tidak ingin hanya sebuah kecupan Sayang" bisik Luo sembari mendekatkan bibirnya ke arah Rei.
Sayangnya, Luo tidak dapat melakukan apa yang berada di dalam kepala nya. Suara bel pintu apartemen mereka, menginterupsi mereka berdua untuk menunda apa yang akan mereka lakukan.
"Shit! Siapa lagi?" geram Luo membuat Rei menatapnya tidak suka.
"Biar aku yang buka" pinta Rei,
"Tidak usah! Biar aku saja" kata Luo menahan langkah Rei.
Rei mengangguk pasrah dan membiarkan Luo untuk berjalan membukakan pintu untuk tamu mereka. Lebih tepatnya, tamu tidak di undang yang merusak mood Tuan Muda Fernandez.
Luo berjanji, jika yang mengganggu merek berdua adalah kedua sahabatnya. Maka Luo tidak akan segan untuk memangkas bonus bulanan mereka bulan ini.
Tiba-tiba wajah Luo berubah dingin. Seseorang yang paling tidak ingin dia temui hari ini, berada di depannya.
"Hai Kak! Agatha ada?" sapa Rion sembari melambaikan tangannya ke arah Luo.
Rion sengaja datang ke apartemen Luo untuk bertemu Agatha. Rion ingin melihat reaksi Luo saat bertemu dirinya.
"Aku rasa Agatha di dalam" sahut Rion dengan tanpa permisi menerobos masuk ke dalam apartemen Luo.